Komet yang Melintasi Bumi Terlihat Punya Ekor, dari Mana Asal Ekornya? #AkuBacaAkuTahu

By Tyas Wening, Senin, 13 Januari 2020 | 12:06 WIB
Ilustrasi komet C/2019 Q4 (Borisov) (NASA)

Teman-teman masih ingat, kan, apa material pembentuk komet?

Komet terbentuk dari debu, air, dan berbagai partikel lainnya yang membeku, sehingga komet merupakan bola es yang sanagt besar.

Saat jatuh menabrak Bumi maupun planet lainnya, komet akan melintasi Matahari yang panas.

Nah, ketika melintasi Matahari yang panas inilah, es pada komet akan mencair.

Ketika berbagai material, termasuk debu, yang terperangkap dalam es pembentuk komet ini mencair, maka gas dan debu tadi akan terpisah hingga membentuk ekor.

Akibat peristiwa ini, maka kita bisa melihat adanya ekor yang panjang dari komet, bahkan panjangnya bisa mencapai jutaan kilometer dari Matahari.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ada 2 Galaksi yang Bertabrakan? #AkuBacaAkuTahu

Komet Punya Dua Jenis Ekor, yaitu Ion Debu dan Gas

Ekor yang ada pada komet saat meluncur jatuh dari ruang angkasa ternyata ada dua jenis, nih, teman-teman.

Jenis yang pertama adalah ion debu, yang biasanya berwarna kuning dan mengandung berbagai partikel kecil serta padat.

Ekor ion debu terbentuk karena adanya sinar matahawi atau ultraviolet yang mendorong partikel-partikel kecil dari komet hingga menjauhi inti komet.

Tekanan dari sinar Matahari yang lemah akan membuat partikel debu tadi melengkung maupun menyebar.

Baca Juga: Lubang Hitam di Pusat Bimasakti 'Menendang' Sebuah Bintang, Ada Apa?

Sedangkan ekor ion gas biasanya akan berwarna biru, yang terbentuk akibat cahaya ultraviolet mengubah satu atau lebih elektron dari koma menjadi ion.

Angin dari matahari akan membawa ion keluar dari Matahari dan membentuk ekor yang lebih lurus dan sempit.

Yuk, banyak membaca agar semakin banyak informasi yang kita ketahui!

#AkuBacaAkuTahu

Sumber: history.amazingspace.com

Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!