Sebaliknya, hasil penyaringan nitrogen yang dilakukan oleh ginjal burung akan diubah menjadi asam urat.
Asam ini akan bercampur dengan kotoran padat dari usus yang akan dikeluarkan saat buang air besar.
Ini artinya, burung akan mengeluarkan pipisnya bersamaan dan bercampur dengan kotoran saat buang air besar.
Hal ini juga yang membuat kotoran burung berwarna putih dan bukannya cokelat, teman-teman.
Campuran urin dan kotoran padat ini akan keluar dari lubang pembuangan yang disebut kloaka, yang ditutup oleh otot yang kuat.
Baca Juga: Lalat Rumah dan Lalat yang Hidup Liar, Mana yang Lebih Jorok?
Kotoran Burung Bermanfaat untuk Terumbu Karang
Biasanya, burung akan buang air sambil terbang, yang membuat kotoran burung bisa jatuh ke mana saja, termasuk laut.
Bagi manusia, mungkin kebiasaan burung yang suka buang air sambil terbang ini merugikan.
Namun bagi terumbu karang di laut, hal ini justru menguntungkan bagi mereka, lo.
Kotoran burung yang mengandung nitrogen akan membuat alga di sekitar terumbu karang lebih mudah tumbuh dan membuat ikan semakin banyak berada di sekitar terumbu karang.
Hasilnya, ikan yang ada di sekitar terumbu karang dengan alga yang sehat ini juga akan tumbuh lebih sehat dan besar.
Yuk, tonton video berikut ini juga!