Ketika gunung itu mulai tenggelam, Dewa Wisnu dipanggil untuk memohon bantuan.
Dewa Wisnu pun berubah menjadi kura-kura dan menopang gunung itu di punggungnya.
Karena dianggap suci, di India anak-anak tidak boleh memelihara kura-kura.
Kepercayaan tentang Kura-Kura di Suku Asli di Amerika
Beberapa suku asli di benua Amerika masih percaya, bahwa kura-kura membawa dunia di atas tempurungnya.
Mereka menyebut kura-kura dengan sebutan nenek kura-kura tua.
Apabila nenek kura kura tua itu sudah merasa kelelahan dan melakukan peregangan tubuh, maka gangguan berupa gempa bumi pun akan terjadi.
Hal itu disebabkan oleh tempurung nenek kura-kura tua yang bergoyang-goyang.
Baca Juga: Dari Mana Asal Suku Indian yang Ada di Benua Amerika? #AkuBacaAkuTahu
Kepercayaan tentang Kura-Kura di Tiongkok
Di negeri Tiongkok, kura-kura merupakan simbol kekuatan, umur panjang, dan keabadian.
Selain itu, tempurung kura-kura yang datar di bagian bawah dan membulat pada bagian atas melambangkan pemikiran tentang bumi yang datar dan langit yang bulat.