Wah, Penduduk Desa di Pegunungan Turki Ini Berkomunikasi dengan Bahasa Burung!

By Avisena Ashari, Kamis, 23 Januari 2020 | 18:06 WIB
Salah satupenduduk yang berkomunikasi dengan bahasa burung (Semih Sezer © Ministry of Culture and Tourism of Turkey, General Directorate of Research and Training 2016 via UNESCO)

Misalnya, jari jempol menghasilkan siulan bernada rendah sementara jari kelingking menghasilkan siulan bernada rendah.

Selain jari, penggunaan lidah juga memengaruhi suara siulan yang dihasilkan.

Siulan bernada rendah tidak bisa terdengar sejauh suara siulan bernada tinggi, teman-teman.

Mulai Jarang Digunakan

Meski masih ada, bahasa burung dari Turki ini mulai berkurang penggunaannya.

Rupanya, teknologi yang berkembang seperti ponsel membuat orang-orang jarang berkomunikasi menggunakan bahasa kuş dili.

Sekarang, para pengguna bahasa burung kuş dili berusaha mempertahankan keberadaan bahasa itu dengan mengajarkan anak-anak untuk berkomunikasi menggunakan bahas burung kuş dili meskipun sudah ada teknologi.

Contoh yang baik, nih, teman-teman. Supaya sebuah bahasa tidak punah, juga harus sadar untuk menjaga bahasa itu kita dengan menggunakannya sehari-hari.

Yuk, kita perbanyak pengetahuan berbahasa!

Baca Juga: Di Desa Ini, Sebagian Besar Penduduknya Bisa Berbahasa Isyarat, lo!

Lihat video ini juga, yuk!