Pada monyet, sistem kekebalan tubuhnya mengalami kesulitan untuk melawan infeksi virus yang ada di tubuhnya.
Sebaliknya, kelelawar buah afrika dapat dengan cepat melawan infeksi virus karena molekul interferon-alfa dengan cepat memberikan sinyal pada sel tubuh untuk melakukan perlawanan.
Saat sel-sel tubuh terlindungi dari infeksi, akan memberikan perlindungan dari infeksi.
Sementara itu, virus tetap akan memperbanyak dirinya tanpa menyebabkan kerusakan pada inang atau rumahnya.
Baca Juga: Bagaimana Penyu Bisa Menemukan Arah di Laut dan Kembali ke Tempatnya Menetas?
Sayangnya, mekanisme antivirus ini tidak dimiliki oleh manusia, sehingga sel-sel tubuh kita akan kesulitan melawannya.
Penyebaran Virus Semakin Parah saat Kelelawar Mengalami Stres
Peneliti mengatakan, penyebaran virus dari kelelawar ke hewan lain atau manusia akan semakin parah saat kelelawar merasa stres, nih.
Ketika merasa stres atau tertekan, maka kelelawar akan melepaskan virus dengan lebih cepat.
Caranya adalah dari produksi air liur, pipis, maupun feses atau kotorannya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Kucing yang Ingin Bermain dan Bekelahi?
Nah, hal ini menjadi salah satu cara yang membuat hewan lain terinfeksi.
Selain itu, cara ini juga membuat ancaman penyebaran virus zoononis atau dari hewan ke manusia bertambah parah.
Tonton video ini juga, yuk!