Mengatasi Kelebihan Populasi, Ilmuwan Membuat Gelas dari Cangkang Kepiting Hijau

By Tyas Wening, Kamis, 20 Februari 2020 | 13:04 WIB
Kepiting hijau eropa (wikipedia.org)

Bobo.id - Limbah plastik yang melimpah membuat banyak orang menghadirkan inovasi untuk menggantikan plastik.

Misalnya membuat kantung plastik berbahan singkong yang bisa terurai dengan cepat di alam.

Atau membawa wadah makan dan minum ke manapun untuk mengurangi penggunaan bungkus plastik.

Inovasi lain yang muncul adalah pembuatan gelas dan berbagai alat makan lainnya dari cangkang kepiting.

Inovasi ini dibuat oleh sekelompok ilmuwan di Kanada yang mengubah cangkang kepiting hijau eropa menjadi gelas dan alat makan yang ramah lingkungan.

Ternyata, selain untuk mengurangi limbah sampah plastik, penggunaan cangkang kepiting hijau ini ada tujuan lainnya, teman-teman.

Baca Juga: Unta Bukan Hewan Asli Australia, tapi Mengapa Populasi Unta Tertinggi Ada di Australia? Ini Penjelasannya

Gelas dan Alat Makan dari Cangkang Kepiting Hijau untuk Kurangi Limbah Plastik

Proyek pembuatan gelas dan alat makan lainnya menggunakan cangkang kepiting hijau ini dikembangka oleh Audrey Moores, yaitu ahli kimia dari McGill University, Kanada.

Dengan membuat gelas dari cangkang kepiting hijau eropa, maka tercipta gelas yang ramah lingkungan tapi sangat kuat.

Hal ini dianggap bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di laut.

Namun ternyata mengurangi sampah plastik di laut merupakan tujuan kedua dari pembuatan gelas berbahan cangkang kepiting, lo.

Tujuan awal pembuatan gelas ramah lingkungan ini ternyata adalah untuk menjaga Taman Nasional Kejimkujik, Nova Scotia.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Atlantis, Benua yang Pernah Berjaya Ribuan Tahun Lalu

Populasi Kepiting Hijau Eropa Sangat Banyak

Kepiting hijau eropa disebut juga sebagai supervillain atau musuh super yang ada di Taman Nasional Kejimkujik, Nova Scotia, Kanada.

Bahkan bisa dikatakan kalau kepiting hijau eropa adalah spesies kepiting yang tidak diinginkan.

Sebabnya adalah karena kepiting hijau eropa sudah mewabah di pantai-pantai yang ada di taman nasional ini.

Baca Juga: Ada yang Berada di Dekat Indonesia, Cari Tahu 5 Laut Terdalam di Dunia, yuk!

Populasi kepiting hijau eropa di kawasan ini ternyata sangat banyak, teman-teman, yang menyebabkan mereka bisa menguasai wilayah itu dengan cepat.

Penyebab hal ini adalah karena tingkat reproduksi kepiting hijau eropa yang sangat tinggi.

Bahkan sepanjang hidupnya, kepiting hijau eropa betina bisa menghasilkan lebih dari 175 ribu telur!

Akibatnya, populasi kepiting hijau eropa di taman nasional ini terus bertambah pesat sejak tahun 1980-an.

Kepiting hijau eropa juga disebut merusak lingkungan laut karena menguasai habitat dengan sangat cepat dan menjadi spesies invasif.

Baca Juga: Antara Rusia dan Tiongkok, Negara Mana yang Punya Lebih Banyak Batas Negara Tetangga?

Plastik dari Cangkang Kepiting Bisa Mengurangi Populasinya

Nah, karena populasi kepiting hijau eropa yang terus meningkat, ilmuwan akhirnya memanfaatkan cangkang kepiting eropa untuk membuat alat.

Selain mengurangi populasi kepiting hijau eropa yang sangat banyak, hal ini juga berguna untuk mengurangi sampah plastik di laut.

Cara yang dilakukan adalah dengan menghancurkan cangkang kepiting hijau hingga seperti debu dan dicampurkan dengan bubuk spesial.

Proses ini dilakukan untuk mendapatkan zat kimia bernama kitin, yang nantinya digunakan sebagai bahan dasar alat makan yang kuat dan bisa menggantikan plastik.

Baca Juga: Apa Benar Madu Tidak Boleh Diambil Menggunakan Sendok Logam? Cari Tahu Faktanya, yuk!

Bahan ini ternyata bisa menghasilkan gelas yang strukturnya sangat kuat seperti kaca, lo.

Harapannya, akan ada semakin banyak gelas dan alat makan yang bisa dicetak untuk mengurangi sampah plastik dan melindungi lingkungan taman nasional.

Tonton video ini juga, yuk!