Sebuah Pulau di Antartika Dipenuhi 'Salju Darah', Apa Penyebabnya?

By Avisena Ashari, Jumat, 28 Februari 2020 | 13:45 WIB
Fenomena 'salju darah' di Antartika (Andrey Zotov/National Antarctic Scientific Centre of Ukraine/Ministry of Education and Science of Uk)

Bobo.id - Wilayah Antartika yang berada di kutub selatan Bumi sedang dilanda ‘salju darah’, teman-teman.

Fenomena ini disebut ‘salju darah’ karena ada banyak bercak merah yang menutupi es dan salju.

Sebenarnya apa yang terjadi, ya? Dari mana asalnya warna merah pada es dan salju di Antartika itu?

Fenomena ‘Salju Darah’ di Antartika

Fenomena ‘salju darah’ ini juga dikenal dengan nama ‘salju semangka’.

Meski begitu, salju itu tidak bisa dimakan, karena penyebab salju di Antartika berwarna merah itu beracun bagi manusia.

Memang apa yang menyebabkan salju dan es itu berwarna merah, Bo?

Beberapa minggu lalu, ilmuwan dari Pusat Penelitian Vernadsky Ukraina di Pulau Galindez, Antartika, menemukan bahwa salju dan es di tempat riset itu berubah warna dari yang awalnya putih bersih, menjadi berwarna merah darah.

Ilmuwan itu adalah ahli ekologi kelautan, Andrey Zotov, dari Akademi Sains Nasional Ukraina. Beliau memang sedang melakukan penelitian di Antartika.

Akademi Sains Nasional Ukraina pun menjelaskan sebab dari ‘salju darah’ itu, teman-teman, penyebabnya adalah alga atau ganggang.

Ganggang yang ada di salju dan gletser itu adalah jenis ganggang merah Chlamydomonas Chlamydomonas nivalis.

Baca Juga: Indonesia dan 2 Negara Asia Tenggara Ini Juga Punya Tempat Bersalju