Meski Negaranya Luas, Ternyata Tiongkok Hanya Menggunakan 1 Zona Waktu

By Avisena Ashari, Minggu, 1 Maret 2020 | 14:00 WIB
Ilustrasi wilayah Tiongkok (Pixabay)

Ini artinya meski ada dua wilayah di Tiongkok yang letaknya sangat jauh sekalipun, keduanya memiliki zona waktu yang sama.

Zona waktu standar di Tiongkok ini menyebabkan ada penduduk di daerah tertentu yang beraktivitas di waktu yang tidak biasa. Misalnya, ada penduduk suatu wilayah yang waktu makan siangnya sekitar pukul 14.00 – 16.00 sore hari.

Di wilayah Urumqi di Xinjiang, Tiongkok, misalnya, waktu yang disebut pukul 07.00 pagi adalah keadaan saat langit masih gelap.

Bahkan, penduduk di sana makan malam pada waktu tengah malam.

Standar waktu itu membuat sekolah, dan tempat umum seperti stasiun dan bandara beroperasi di jam yangtidak biasa.

Di tempat tertentu di Tiongkok, murid-murid juga bisa mengerjakan ujian sekolah di malam hari.

Ini terjadi karena penduduk setempat melakukan penyesuaian kegiatan berdasar waktu standar yang berlaku.

Baca Juga: Wabah Belalang yang Menyerang Afrika Sekarang Terjadi di Tiongkok, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mengapa Tiongkok Hanya Menggunakan Satu Zona Waktu?

Sebenarnya, pada 1912, saat Dinasti Qing runtuh, pemerintah Republik Rakyat Tiongkok menetapkan lima zona waktu yang berbeda di Tiongkok.

Namun, kemudian saat pemerintahan berganti tahun 1949, pemerintah Tiongkok menetapkan satu zona waktu, yaitu waktu standar Beijing.

 Penyamaan zona waktu itu dianggap sebagai penyatuan dan pemusatan yang penting. Kemudian, alasan penetapan satu zona waktu saat itu salah satunya adalah jam kerja yang bersamaan, hingga berita yang disiarkan bersamaan tanpa adanya pemisahan zona waktu.