Kucing Hitam Dianggap Membawa Nasib Buruk, dari Mana Asal Usulnya?

By Avisena Ashari, Minggu, 8 Maret 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi kucing hitam (Photo by Marcus Lange on Unsplash)

Kemudian, orang-orang menganggap bahawa si kucing hitam merupakan perwujudan penyihir yang sedang berjalan di malam hari.

Sejak itu, kucing hitam dianggap sebagai penyihir yang berubah wujud. Kepercayaan itu juga terbawa ke Amerika saat masa perburuan penyihir.

Kepercayaan itu terus beredar hingga kucing hitam juga dikaitkan dengan perayaan Halloween dan jadi simbol hal yang menyeramkan atau nasib buruk.

Jadi, awal mula kucing dianggap sebagai pembawa nasib buruk berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat Eropa zaman dulu yang mempercayai bahwa penyihir melakukan sihir hitam yang buruk, dan kucing sebagai perwujudan penyihir.

Baca Juga: Gemas, Kucing Oranye Ini Membawa Seplastik Bakso dengan Hati-Hati

Kucing Hitam yang Dianggap Membawa Keberuntungan

Meskipun ada budaya yang menganggap kucing hitam sebagai pembawa nasib buruk, ada juga budaya yang menganggap kucing sebagai pembawa keberuntungan.

Pada abad ke-9, para bajak laut mempercayai bahwa jika ada kucing hitam yang berjalan ke arah mereka bisa disebut tanda nasib buruk, tapi jika si kucing berjalan menjauhi mereka, artinya ada keberuntungan.

Salah satu budaya yang dikenal menganggap kucing hitam sebagai pembawa keberuntungan adalah Jepang.