Meskipun ukuran tubuh hiu tidak sebesar paus biru yang merupakan hewan terbesar di dunia, hiu memiliki tubuh yang berat, teman-teman.
Berat badan hiu bisa mencapai hingga lebih dari 2.000 kilogram, lo! Wah, berat sekali, ya?
Nah, berat tubuh hiu inilah yang menyebabkan hiu memiliki rangka yang terdiri dari tualng rawan.
Tulang rawan bersifat ringan, fleksibel, dan lebih cepat pulih saat terluka dibandingkan tulang yang keras.
Baca Juga: Tidak Hanya di Darat, 6 Hewan Mamalia Ini Justru Hidup di Laut! Hewan Apa Saja?
Kalau hiu punya tulang yang keras dibandingkan tulang rawan, maka tubuh hiu akan bertambah berat dan menyulitkan hiu untuk bergerak.
Terlebih hiu harus selalu bergerak meskipun saat sedang tidur agar bisa tetap bernapas dengan menjaga air yang kaya oksigen terus mengalir ke insangnya.
Selain itu, kerangka berupa tulang rawan berguna bagi hiu yang menjadi pemangsa paling atas dalam rantai makanan di laut dalam bergerak mengejar mangsanya.
Namun kerangka berupa tulang rawan pada hiu ini juga menjadi kerugian bagi hiu, lo, teman-teman.
Baca Juga: Gemas, Kucing Oranye Ini Membawa Seplastik Bakso dengan Hati-Hati
Kalau hiu terdampar di tepi laut, organ dalam tubuhnya akan dihancurkan oleh tubuhnya yang berat, karena organ-oragan dalamnya tidak terlindungi oleh tulang rusuk.
Hal ini akan menyebabkan hiu mati lemas dalam waktu singkat setelah hiu terdampar.
Yuk, tonton video ini juga!