Selain Ekuinoks, Ada Juga Ekuiluks, Apa Bedanya dan Apa Pengaruhnya di Indonesia?

By Avisena Ashari, Kamis, 19 Maret 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi Bumi (Istockphoto)

Bobo.id – Pada 20 Maret 2020 nanti, akan ada peristiwa ekuinoks, nih, teman-teman.

Setiap tahun, ekuinoks terjadi dua kali, yaitu pada bulan Maret dan bulan September.

Selain ekuinoks, ada juga ekuiluks, lo. Apa kamu pernah mendengar tentang ekuiluks?

Yuk, kita cari tahu bedanya ekuinoks dan ekuiluks!

Baca Juga: Rahasia di Balik Planet Bumi yang Jadi Tempat Tinggal Makhluk Hidup

Apa Itu Ekuinoks?

Ekuinoks merupakan hari di mana seluruh penduduk Bumi bisa merasakan hari di mana siang dan malam terbagi nyaris sama, yaitu masing-masing 12 jam. Perbedaannya hanya beberapa menit saja.

Bagi penduduk Bumi, ini jarang terjadi karena lama siang dan malam juga dipengaruhi posisi Bumi terhadap Matahari.

Pada musim panas, penduduk Bumi bagian utara dan selatan bisa mengalami siang yang lebih lama dan malam yang lebih sebentar. Sedangkan pada musim dingin, mereka bisa mengalami malam yang lebih lama dan siang yang lebih sebentar.

Namun, dua kali dalam setahun, yaitu saat ekuinoks tiba, penduduk Bumi bisa merasakan pembagian waktu siang dan malam yang nyaris sama.

Pada ekuinoks Maret, penduduk di belahan Bumi bagian utara mengalami ekuinoks musim semi dan penduduk di belahan Bumi bagian selatan mengalami ekuinoks musim gugur.

Sedangkan di ekuator, biasanya ekuinoks disebut ekuinoks Maret dan ekuinoks September.

Selain ekuinoks, ada juga ekuiluks, nih.

Apa Itu Ekuiluks?

Mungkin kata “ekuiluks” masih terdengar asing bagi teman-teman, ya?