Ternyata Bentuk Bintang Sebenarnya Bukan Bersudut Lancip Seperti di Gambar, Mengapa Digambar Demikian?

By Avisena Ashari, Jumat, 20 Maret 2020 | 10:00 WIB
Ilustrasi bentuk bintang (Photo by Markus Spiske on Unsplash)

Difraksi Cahaya

Difraksi terjadi karena cahaya sebenarnya adalah sebuah gelombang.

Ketika sebuah cahaya dari sumber yang jauh melewati sebuah lubang atau objek, gelombangnya akan terpental atau sedikit berbelok.

Nah, kemudian gelombang ini saling tercampur.

Setelah itu, cahaya yang lewat ini akan mengambil bentuk cetakan dari objek yang dilewatinya.

Cahaya difraksi ini bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung dari bentuk objek yang dilewatinya.

Makanya, ketika kita melihat bintang, bentuknya seperti mengeluarkan cahaya yang menyebar ke beberapa arah.

Misalnya, pada teropong ruang angkasa, terdapat topangan yang berbentuk silang.

Sehingga gambar bintang yang tertangkap melalui teropong ini bentuknya memiliki empat sisi pancaran cahaya.

Selain cahaya dari bintang, difraksi yang mungkin sering kita lihat adalah ketika mengambil foto lampu-lampu yang ada di jalanan.

O iya, ini juga dipengaruhi oleh lensa mata kita, lo.

Baca Juga: Ternyata Burung Tidak Bisa Terbang di Ruang Angkasa, Mengapa Begitu?