Unik! Seorang Mahasiswa Membuat Masker dengan Tambahan 'Jendela' untuk Permudah Orang yang Miliki Masalah Pendengaran

By Tyas Wening, Sabtu, 4 April 2020 | 20:15 WIB
Ilustrasi penduduk di Tiongkok mengenakan masker (Photo by Macau Photo Agency on Unsplash)

Kak Ashley Merasa Masker Biasa Menyulitkan Orang dengan Masalah Pendengaran

Masker yang saat ini digunakan dirasa oleh Kak Ashley dapat menimbulkan sedikit kesulitan bagi orang dengan masalah pendengaran, seperti orang tuna rungu.

Ketika mulut kita tertutup, maka penderita tuna rungu kesulitan mendengar suara, maupun membaca gerakan bibir orang yang memaki masker.

Padahal, untuk dapat mengerti apa yang dikatakan orang lain, orang tuna rungu biasanya akan membaca gerakan bibir seseorang.

Nah, hal inilah yang kemudian membuat Kak Ashley, seorang mahasiswa berusia 21 tahun untuk membuat inovasi masker baru.

Kak Ashley sendiri adalah mahasiswa yang belajar tentang pendidikan tuna rungu di Eastern Kentucky University.

Baca Juga: Ada Banyak Kabar Baik untuk Atasi Virus Corona, Salah Satunya Jutaan Masker Akan Disiapkan

Membuat Masker dengan 'Jendela' di Bagian Mulut

Inovasi masker yang dibuat oleh Kak Ashley cukup unik, nih, teman-teman.

Sekilas, masker buatan Kak Ashley terlihat seperti masker biasa, namun bedanya ada 'jendela' di bagian mulut masker.

Setelah menyadari masker biasa dapat menimbulkan kesulitan bagi orang tuna rungu, Kak Ashley bersama dengan ibunya mulai menjahit masker yang dilengkapi 'jendela' plastik di bagian mulut.

Kak Ashley dan ibunya memakai masker buatannya (Ashley Lawrence via Bored Panda)

Bagian yang memiliki lapisan plastik ini menjadi transparan, sehingga bisa memperlihatkan mulut orang yang sedang memakai masker.

Baca Juga: Rendam Kaki dengan Larutan Air Garam Hangat dan Rasakan Manfaatnya

Hal inipun dapat memudahkan orang tuna rungu untuk bisa melihat gerakan mulut orang yang sedang berbicara.

Kak Ashley mengatakan, saat kita berbicara ketika memakai masker, maka setengah dari hal yang kita bicarakan akan hilang maknanya bagi orang yang memiliki masalah pendengaran.

Kecuali kalau kita berbicara dengan bahasa isyarat, dan kemampuan ini tidak dimiliki oleh semua orang.