Dampak Erosi Tanah pada Lingkungan dan Cara Pencegahannya

By Sarah Nafisah, Selasa, 21 April 2020 | 14:00 WIB
Membuat terasering bisa mencegah erosi (PxHere.com)

Bobo.id - Teman-teman pasti pernah mendengar istilah erosi tanah, kan? Jika mendengar ini pasti kita teringat akan berbagai bencana erosi yang terjadi di Indonesia.

Namun, apakah kamu tahu apa itu erosi tanah?

Erosi tanah adalah sebuah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin, atau es. 

Baca Juga: Wah, Tanaman Ini Hanya Tumbuh di Dekat Tanah yang Mengandung Berlian, Kenapa, ya?

Pengikisan itu juga bisa disebabkan karena adanya kegiatan makhluk hidup seperti hewan yang membuat sarang di tanah atau bisa juga karena pengaruh gravitasi.

Jika terjadi erosi maka tanah akan mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.

Proses erosi ini bisa menyebabkan menurunnya kesuburan tanah, daya dukung tanah, dan kualitas lingkungan hidup.

Kita cari tahu dampak erosi tanah lainnya, yuk!

1. Dampak Erosi di Tempat Terjadinya (on-site):

Baca Juga: Meski Tanpa Tanah, Hidroponik Tetap Perlu Media Tanam Selain Air, lo!

2. Dampak Erosi di Luar Tempat Kejadian (off-site):

Nah, itu tadi hal yang bisa ditimbulkan dari terjadi erosi tanah. Cukup banyak hal-hal yang merugikan, ya.

Karena itu, kita coba cari tahu cara mencegah terjadinya erosi tanah, yuk!

Dilansir dari pusatkrisis.kemkes.go.id inilah empat cara mencegah terjadinya erosi tanah:

1. Konservasi Tanah

Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya untuk mencegah dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah.

Saat melakukan konservasi tanah, pemilihan jenis tumbuhan penutup lahan harus diperhatikan untuk mengembalikan fungsi tanah.

Karena tahan yang rusak diperlukan tumbuhan yang mampu bertahan kondisi tanah yang ekstrim.

Baca Juga: Mengapa di Bawah Tanah Suhunya Lebih Panas, ya? #AkuBacaAkuTahu

2. Membuat Terasering

Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Cara ini adalah dengan membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring.

Jadi, ketika hujan turun air tidak langsung mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan seminimal mungkin.

Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini akan membuat tanah semakin stabil dan sangat baik untuk tanaman yang tumbuh di atas tanah tersebut.

3. Countor Farming

Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga sistem perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi hujan deras.

Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundukan.

4. Melakukan Reboisasi

Reboisasi menjadi salah satu cara pencegahan yang paling bermanfaat pengaruhnya.

Penyebab erosi bukan hanya karena buruknya sistem bercocok tanam, tapi juga bisa terjadi karena dampak kerusakan hutan yang gundul akibat ulah manusia.

Sangat baik, jika melakukan penebangan pohon, lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.

Baca Juga: Bisa Menanam Tanpa Tanah, Apa Itu Hidroponik? #AkuBacaAkuTahu

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini, yuk!