Bobo.id - Terdapat sebuah situs budaya di Provinsi Lampung, yang disebut Batu Berak atau dikenal juga sebagai situs Kebon Tebu.
Susunan Batu Berak ini tersusun sejajar memanjang dari arah tenggara ke barat laut.
Nah, situs megalitik Batu Berak ini sendiri mulai diketahui setelah dilakukannya pembukaan lahan oleh pemerintah setempat saat proses transmigrasi penduduk.
Pada situs megalitik ini tidak hanya terdapat Batu Berak yang tersusun secara berjajar saja, teman-teman.
Terdapat juga berbagai batu dan peninggalan zaman megalitik lainnya.
Selain itu, peninggalan batu megalitik yang ada di situs ini juga berguna sebagai pemujaan kepada leluhur.
Baca Juga: Batu Berak Terletak di Provinsi Lampung, Apa Itu Situs Megalitik Batu Berak?
Terdapat Batu Lain yang Ada di Sekitar Batu Berak
Pada situs megalitik ini, tidak hanya terdapat jajaran Batu Berak yang tersusun rapi, tapi ada juga berbagai batu lain.
Ada Batu Jagur, yang terletak di daerah permukaan rata di sekitar Batu Berak. Hal ini berbeda dengan Batu Berak yang terletak di daerah menanjak dan berbukit.
Selain itu, ada juga Batu Tameng, yang terletak di bukit. Nama yang diberikan kepada Batu Tameng ini sesuai dengan bentuknya, yang seperti tameng.
Kemudian ada Telaga Mukmin, yang merupakan sebuah peninggalan dari dolmen besar dan kecil yang terdapat di lereng Bukit Asahan.
Baca Juga: Sejarah Candi Borobudur, Salah Satu Situs Budaya di Indonesia
Telaga Mukmin ini adalah sebuah telaga atau sumber air dengan air yang sangat jernih.
Di situs megalitik ini juga terdapat situs Batu Jaya, yaitu situs megalitik dengan batu yang sangat besar, berukuran 220 x 180 x 75 sentimeter.
Pada situs ini juga terdapat Batu Gores, yang berfungsi sebagai batu asahan dan digunakan untuk mengasah pisau atau senjata tajam yang digunakan untuk berperang.
Peninggalan Situs Megalitik Memiliki Latar Belakang Religi
Dr Rr Triwurjani yang merupakan seorang arkeolog mengatakan bahwa peninggalan atau sisa arkeologis ini mencerminkan pola pikir manusia pada masa itu.
Selain itu, dengan adanya situs megalitik berupa batu yang berguna sebagai pemujaan ini, menggambarkan adanya suatu tatanan dalam masyarakat.
Dari fungsinya yang sebagai alat pemujaan, diketahui bahwa ada latar belakang religi dalam batu yang tersusun secara sejajar ini.
Batu Berak yang awalnya diduga sebagai pemakaman ternyata merupakan tempat pemujaan bagi para pemimpinnya.
Baca Juga: Ubur-Ubur Ini Memancarkan Cahaya Biru dan Hijau! Apa Rahasianya?
Letak Batu berak yang berada di atas bukit menunjukkan tempat tinggal masyarakat saat itu yang berada di atas bukit dan melakukan pemujaan kepada pemimpinnya yang meninggal di atas bukit.
Pemimpin yang meninggal akan dibuatkan dolmen dan menhir yang terletak di atas bukit.
Situs Batu Berak Tidak Hanya Dilakukan untuk Pemujaan
Peninggalan batu dalam situs megalitik untuk menggambarkan suatu tatanan dalam masyarakat ditunjukkan dengan adanya pemilihan kepala suku.
Pemimpin atau kepala suku yang dianggap terhormat ini akan dibuatkan menhir dan dolmen saat meninggal, sebagai bentuk penghormatan dan pemujaan.
Namun selain sebagai tempat pemujaan, situs Batu Berak ini memiliki fungsi lain, lo.
Fungsi lainnya adalah sebagai tempat diadakannya upacara pemujaan kepada leluhur.
Tujuan upacara ini beragam, mulai dari bersyukur atas hasil panen yang melimpah, meminta agar terhindar dari bencana alam, hingga meminta tanah yang subur agar hasil panen melimpah.
Baca Juga: Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id