Tumpukan sampah, termasuk sampah plastik, sisa makanan, dan lain-lain sangat disarankan untuk tidak dibakar.
Hal ini disebabkan oleh kandungan hidrogen dan karbon pada sampah plastik bisa bercampur dengan zat klorida yang terkandung pada jenis sampah lainnya.
Kalau zat-zat itu tercampur saat masa pembakaran sampah, ia bisa menghasilkan zat yang membahayakan masyarakat.
Zat berbahaya yang dihasilkan adalah jenis dioksin.
Dioksin diketahui merupakan zat atau senyawa yang bisa berdampak buruk pada kesehatan manusia.
Dioksin sebenarnya adalah senyawa alami yang biasanya dihasilkan dari letusan gunung berapi atau kebakaran hutan.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Botol Plastik Bekas Bisa Dibuat Kapal Mainan seperti Ini
Namun, dioksin bisa terproduksi dengan sangat banyak akibat pembakaran sampah plastik.
Saat kita menghirup udara yang terkontaminasi dengan dioksin, bisa menyebabkan batuk, kesulitan bernapas, dan pusing.
Namun, jika terus berlanjut paparan dioksin juga bisa memicu tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh kita.
Kemudian dioksin juga bisa mengganggu perkembangan sistem saraf dan juga kekebalan tubuh kita.
Tak hanya itu, hasil pembakaran tentunya mengandung emisi karbon dioksida yang berpotensi untuk menipiskan lapisan ozon.