Bukan Hanya Honai, Ada Juga Rumah Adat Papua Lainnya! Ketahui 3 Rumah Adat di Papua

By Avisena Ashari, Selasa, 26 Mei 2020 | 16:59 WIB
Rumah adat Papua: Honai dan Ebei (Mujiono Leo (CC BY SA 3.0) / Wikimedia Commons)

Bobo.id – Siapa di antara teman-teman yang tahu nama rumah adat Papua?

Yap, rumah adat Papua adalah Honai.

Tapi, rumah adat Papua bukan hanya Honai saja, lo.

Di Papua, ada beberapa rumah adat berbeda yang dimiliki berbagai suku.

Ayo, kita cari tahu beberapa di antaranya!

Rumah Adat Honai

Rumah adat Honai merupakan rumah adat Suku Dani di Papua.

Suku Dani tinggal di Lebah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Ciri khas Rumah Honai adalah bentuknya yang bundar dan beratap jerami.

Meski agak rendah, di dalam rumah Honai ada dua tingkat lantai yang dihubungkan dengan tangga. Kemudian, di dalam rumah ini ada perapian.

Baca Juga: Makna Rumah Bolon, Rumah Tradisional Suku Batak di Sumatera Utara

Rumah adat Honai dirancang agak rendah untuk mengurangi dinginnya angin dari pegunungan.

O iya, umah adat Honai ini hanya dihuni oleh laki-laki, teman-teman. Lalu, di mana penduduk perempuan tinggal, ya?

Rumah Adat Ebei

Di Lembah Baliem, ada rumah adat Papua lainnya selain rumah Honai, yaitu rumah adat Ebei.

Rumah adat Ebei bentuknya berbeda dari rumah adat Honai yang bundar.

Rumah adat Ebei ini berbentuk persegi panjang.

Nah, di rumah adat Ebei inilah para penduduk perempuan tinggal.

Selain rumah adat Honai dan Ebei, di daerah lain di Papua juga ada rumah adat. Tapi bentuknya jauh berbeda dari rumah yang ada di Lembah Baliem.

Baca Juga: Rumah Adat Betawi Terbagi Atas Rumah Darat dan Rumah Panggung, Ketahui Sejarahnya!

Rumah Adat Kaki Seribu

Rumah kaki seribu di Pegunungan Arfak (Junulius Thonak/Wikimedia Commons)

Kalau rumah adat Papua yang satu ini adalah rumah adat suku yang tinggal di Pegunungan Arfak di Papua Barat.

Suku yang tinggal di Pegunungan Arfak ini ada berbagai suku, yaitu suku Hatam, Moille, Meyakh, dan Sough.

Berbeda dengan rumah adat Honai yang rendah, rumah adat kaki seribu ini tinggi, yakni berbentuk rumah panggung.

Rumah adat Kaki Seribu  dibuat dari kayu-kayu bulat kecil dan jumlahnya sangat banyak, sehingga disebut Rumah Kaki Seribu.

Supaya kuat, kayu-kayu bulat itu diikat dengan tali serat kayu dan rotan. Kemudian ada tiang penyangga yang berupa kayu gelondongan tua yang kokoh dan dijalin rapi serta berlapis.

Oleh penduduk setempat, rumah adat Kaki Seribu disebut ‘Iqkojei’ atau ‘Mod Aki Aksa’.

Baca Juga: Hampir Punah dan Sudah Jarang Dipakai, Inilah Rumah Adat Krong Bade Aceh

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com