Keunikan Pulau Bintang tidak sampai di situ. Ada banyak kincir angin juga di sini. Kincir angin ini merupakan pembangkit listrik tenaga angin.
Lalu ada juga pembangkit listrik tenaga air dan panel surya.
O iya, ada juga yang tidak kalah unik! Nenek mengolah kotoran sapi menjadi gas untuk memasak.
Kotoran sapi yang diolah menjadi gas ini disebut sebagai biogas.
Sungguh pulau yang keren, kan, teman-teman?
Semua pembangkit listrik di pulau ini menggunakan energi terbarukan, yakni energi yang tidak akan pernah habis.
Contohnya sinar matahari, angin, dan air.
Sementara di kota-kota besar, 80 persen sumber yang digunakan untuk dijadikan energi berasal dari energi konvensional atau tak terbarukan. Contohnya batu bara, minyak bumi, dan gas bumi.
Sayangnya, batu bara, minyak bumi, dan gas bumi baru bisa terbentuk dalam waktu yang lama. Sebab, ketiganya berasal dari fosil.
Untuk mendapatkannya pun perlu dilakukan penggalian dan penelitian beribu-ribu meter di bawah permukaan tanah.
Selain itu, ketiga sumber energi ini juga tidak bisa diperbaharui. Artinya, bisa habis jika kita terus menggunakannya secara berlebihan.
Dari sini, Kaia dan Ciro jadi tahu pentingnya menghemat energi dan menggunakan sumber energi terbarukan.
Untuk menghemat energi, Kaia dan Ciro melakukan hal-hal ini:
Baca Juga: Manfaat Energi Matahari Bagi Manusia, Dapat Menjadi Sumber Energi Terbarukan yang Tidak Habis