Dongeng Anak: Penyihir dan Muridnya #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Selasa, 23 Juni 2020 | 19:00 WIB
Dongeng Anak: Penyihir dan Muridnya (Dok.Majalah Bobo/Hanif M.)

Zeki segera kembali ke rumah ibunya dan berkata, "Ibu, aku telah belajar semua ilmu sihir. Sekarang aku tahu cara menghasilkan banyak uang."

Ibu Sefka yang malang itu tidak mengerti apa maksud Zeki. Ia berkata,

"Putraku, apa yang akan kau lakukan? Jangan bikin masalah untuk Ibu.”

"Tidak," jawabnya. "Besok, aku akan mengubah diriku menjadi patung gadis pembawa kendi air mancur. Ibu yang akan menjualnya. Tetapi ingatlah, Bu. Jangan jual pita yang terikat di sekeliling kendi, karena aku bisa tersesat.”

Sementara itu, Bosmak berhasil melarikan diri dari kandang si pembeli kuda. Ia pulang ke rumah dan tidak menemukan Zeki. Bosmak sangat marah ketika melihat tali pengikat lehernya tergeletak di meja.

Baca Juga: Ini Dia Gambar dari Film Animasi Full CGI Pertama Studio Ghibli, Aya and The Witch! Sudah Lihat?

"Murid tidak berguna! Kalau tali ini diambil orang, aku bisa menjadi kuda seumur hidup! Tunggu pembalasanku!”

Esok paginya, Bosmak pergi mencari muridnya.

Sementara itu, di kolam di tanah lapang, Zeki mengubah dirinya menjadi patung gadis pembawa kendi air mancur. Ibunya menjualnya lewat lelang. Orang banyak berkumpul di sekeliling kolam, kagum pada kecantikan patung gadis itu.

Bosmak ada di antara kerumunan. Ia segera bisa menebak kalau patung gadis itu adalah jelmaan muridnya. Ia bergabung dengan orang banyak dan ikut  memberi penawaran tertinggi. Bosmak selalu memberi tawaran yang lebih tinggi. Akhirnya, patung gadis itu pun berhasil menjadi miliknya.

Bu Sefka membuka pita di kendi air sambil berkata, pita itu tidak ikut dijual. Bosmak memerlihatkan setumpuk uang,  

“Aku tidak akan membayarmu kecuali kau menyerahkan pita itu juga.”

Baca Juga: Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi Ditemukan! Ini Dia Keistimewaannya