Putri Cempaka lalu memakai kulot batiknya yang berwarna merah. Ia lari turun tangga sementara Jati mengambil tangga. Tak lama kemudian di berhasil naik dan sudah berada di candelier besar yang tergantung di eternit di atas meja makan.
Sayangnya, chandelier itu sangat berdebu karena bagian dalamnya tak pernah dibersihkan. Tampak ada seekor laba-laba besar yang sibuk mengayam jaring.
Putri Cempaka jadi iseng. Ia menyundut laba-laba itu dengan jari telunjuknya. Laba-laba itu jadi terkejut. Ia segera turun dengan bergantung di sehelai benangnya. Laba-laba it uterus turun sampai ke permukaan sup Bibi Kenanga. Bibi Kenanga adalah salah satu bibi Putri Cempaka yang paling cerewet. Menurut Putri Cempaka.
Baca Juga: Jarak Bumi dan Bulan Semakin Jauh Tiap Tahunnya, Apa Itu Pertanda Bulan Akan Hilang?
“AAA… laba-laba!” teriak Bibi Kenanga.
“Oowaaa…” teriak Putri Mawar dan Putri Dahlia yang duduk di dekatnya.
“Ada apa, anak-anak?” tanya Ratu Melati.
“Ada laba laba besar si supku!” omel Bibi Kenanga jengkel. “Kau harus memecat koki dan semua pelayan istana!” marahnya lagi pada Ratu Melati.
Untung raja langsung dapat ide bagus.
“Kami hanya menyiapkan laba-laba termahal untuk dicampuran sup! Itu salah satu laba laba yang paling mahal di seluruhh dunia!”
Bibi Kenanga melongo kagum.