Penyakit Ini Sempat Mewabah di Zaman Dulu, tapi Kembali Merebak di Masa Modern, Salah Satunya Polio!

By Tyas Wening, Senin, 6 Juli 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi adik bayi diberi vaksin (Photo by CDC on Unsplash)

Bobo.id - Karena perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, berbagai penyakit yang dulu tidak ada obatnya dan menjadi penyakit berbahaya saat ini sudah bisa dicegah maupun disembuhkan.

Sebabnya adalah karena sudah ditemukan obat, vaksin, dan berbagai pengobatan lain yang bisa menyembuhkan atau mencegah penyakit tertentu terjadi pada manusia.

Beberapa penyakit yang saat ini sudah ditemukan obat dan vaksinnya adalah cacar air dan flu.

Namun karena sudah ditemukan obat atau vaksin untuk penyakit tertentu, bukan berarti penyakit ini sudah hilang sepenuhnya dan tidak bisa menyerang manusia lagi.

Ada beberapa penyakit kuno yang sempat menjadi penyakit berbahaya di zaman dulu kembali menyerang manusia.

Contohnya seperti empat penyakit yang sampai saat ini masih banyak dialami manusia meski sudah ditemukan vaksin dan obatnya.

Baca Juga: Pernah Jadi Penyakit Berbahaya, Bagaimana Cacar Akhirnya Bisa Disembuhkan?

Polio

Diduga penyakit polio sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, tapi panyakit ini ternyata tidak ditemukan deskripsi medisnya sampai tahun 1789.

Polio menjadi epidemi di seluruh dunia sekitar abad ke-20 dan mengalami puncaknya di tahun 1950an.

Penyakit ini menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada penderitanya.

Namun dengan kemajuan ilmu kedokteran, saat ini sudah ada vaksin polio yang biasanya diberikan saat seseorang masih bayi dalam rangkaian imunisasi.

Sayangnya, sampai dengan tahun 2020, WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan kalau virus polio tipe 1 masih ada di Pakistan dan Afganistan.

Selain itu, virus polio juga masih menyerang di negara-negara yang anak-anaknya tidak mendapatkan imunisasi polio, seperti di Etiopia dan Ghana.

Baca Juga: Tak Disangka, 7 Hal yang Kita Gunakan Setiap Hari Ini Ternyata Berasal dari Temuan Bangsa Mesir

Demam Scarlet

Sekitar tahun 1500an, ada penyakit mematikan yang disebut demam scarlet dan sifatnya menular serta melemahkan penderitanya.

Demam scarlet disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan banyak ditemukan di hidung maupun saluran mulut.

Bakteri penyebab demam scarlet akan melepaskan racun pada tubuh penderitanya dan menyebabkan adanya ruam merah di kulit.

Beberapa dampak dari demam scarlet di antaranya adalah demam, radang, pembesaran kelenjar getah bening, hingga mual dan muntah serta sakit kepala.

Baca Juga: Ketahui Sejarah Museum Nasional dan Makna Arca Ganesha di Video Ini!

Sampai saat ini, obat berupa penisilin menjadi pengobatan paling efektif untuk menyembuhkan demam scarlet.

Namun lonjakan penderita damam scarlet secara tiba-tiba di Tiongkok, Hong Kong, dan Makau tahun 2011 menunjukkan bahwa ada bentuk baru dari demam scarlet yang lebih ganas.

Selain di Asia, penyakit ini juga mengalami peningkatan di Inggris pada 2016 lalu dan di bulan Februari 2020 ada wabah kecil demam scarlet di Michigan.

Campak, Gondok, dan Rubela

Salah satu vaksin yang akan didapatkan saat imunisasi adalah vaksin bernama MMR, yang mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu campak, gondok, dan rubela.

Tiga penyakit ini pernah menjadi penyakit yang berbahaya dan mematikan di seluruh dunia, teman-teman.

Dalam 150 tahun terakhir, campak sudah menyebabkan lebih dari 200 orang meninggal.

Lalu gondok juga pernah menjadi salah satu penyebab utama penyakit meningitis, sedangkan rubela menyebabkan puluhan ribu kematian.

Nah, semenjak tahun 1960an, vaksin MMR dikembangkan untuk mencegah tiga penyakit tadi.

Baca Juga: Ada Perpustakaan Kuno di Kerajaan Kuno Asyur! Seperti Apa Isinya?

Sayangnya, mulai tahun 1998 ada berbagai kabar yang menyatakan kalau vaksin ini bisa menyebabkan penyakit lain pada tubuh penerima vaksin.

Akibatnya, banyak orang tua yang menolak memberikan vaksin ini untuk anak-anaknya, nih, padahal kabar tadi belum terbukti kebenarannya.

Bahkan di tahun 2019, wabah ketiga penyakit ini meningkat, seperti di Amerika Serikat yang jumlah kasus campak meningkat lebih dari 1.200 kasus.

Selain di Amerika Serikat, campak, gondok, dan rubela juga mengalami peningkatan kasus di Eropa, seperti Polandia dan Rumania.

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com