Bobo.id - Bukan hanya kesehatan tubuh kita saja yang perlu selalu dijaga, teman-teman, tapi juga hewan peliharaan yang ada di rumah.
Apakah kamu memelihara kucing di rumah? Kalau iya, maka kebersihan, makanan, hingga pemberian vaksin harus diperhatikan untuk kucing peliharaan.
Hal ini tentu dilakukan untuk menjaga agar kucing di rumah tidak terkena penyakit yang membahayakan.
Ada berbagai penyakit berbahaya yang bisa menyerang kucing peliharaan di rumah.
Inilah sebabnya, kucing juga harus diberikan vaksin untuk mencegah masuknya penyakit berbahaya ke tubuh kucing.
Ketahui berbagai penyakit berbahaya yang dapat menyerang kucing, yuk!
Baca Juga: Punya Kucing Peliharaan? Jangan Beri 6 Jenis Makanan Ini Jika Tak Ingin Kucingmu Jatuh Sakit!
Calici atau Feline Calicivirus
Feline calicivirus adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan mulut.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari famili caliciviridae. Calici adalah salah satu jenis flu kucing yang paling sering menyerang kucing selain feline herpesvirus (FHV).
Feline calicivirus bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut saat kucing menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
Penularan virus ini bisa terjadi dengan cepat dan punya masa inkubasi dua hingga empat hari.
Baca Juga: Tips Ampuh Mengenalkan Kucing Baru ke Kucing Lama Supaya Tidak Bertengkar
Saat virus calici masuk ke dalam tubuh, virus akan memperbanyak diri pada sel epitel di saluran pernapasan, konjungtiva (lapisan tipis di area mata), lidah, dan paru-paru.
Nah, pencegahan terbaik untuk menghindari infeksi virus calici dari kucing adalah dengan melakukan pemberian vaksinasi pada kucing, teman-teman.
Feline Herpesvirus
Selain calici, penyakit yang juga bisa menyerang saluran pernapasan kucing adalah Feline herpesvirus atau FHV.
FHV ini termasuk virus yang bisa menular dengan cepat dan jadi penyebab utama infeksi saluran pernapasan atau atau flu pada kucing.
Baca Juga: Matanya Bisa Melihat ke Segala Arah, Ini Dia Fakta Seru Capung
Ada beberapa cara penularan FHV antarkucing, teman-teman. Pertama dari kontak langsung antarkucing, yaitu lewat air liur, cairan dari mata, maupun hidung.
Cara penularan kedua adalah saat kucing menghirup droplet atau percikan yang keluar dari kucing yang mengalami FHV ketika bersin.
Berbagi mangkuk makanan atau minuman antarkucing juga bisa menjadi cara penularan FHV.
Terakhir, FHV bisa ditularkan dari lingkungan yang terkontaminasi oleh virus penyebab FHV, salah satunya berbagi tempat tidur.
Baca Juga: Tingginya Hanya 16 Sentimeter dan Beratnya 5 Ons, Inilah Monyet Terkecil di Dunia!
Saat kucing sudah terinfeksi FHV, maka ia akan terus menjadi pembawa virus, nih, teman-teman. Sebabnya, virus akan tetap berada di sel-sel saraf kucing.
Beberapa gejala khas kucing terinfeksi FHV antara lain mengalami bersin, radang tenggorokan, lesu, demam, dan kadang-kadang batuk.
Berbagai gejala ini bisa muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah kucing terinfeksi.
Feline Panleukopenia
Selain menyerang saluran pernapasan, penyakit berbahaya juga bisa menyerang saluran pencernaan, sistem imun, dan sistem saraf kucing peliharaan di rumah.
Virus yang menyerang bagian-bagian tadi adalah Feline panleukopeniavirus atau FP, yang menjadi penyebab utama kematian kucing.
O iya, sama seperti Feline herpesvirus atau FHV, FP ini juga penyakit yang menular dengan cepat antarkucing.
Meski virus ini bisa menyerang kucing pada semua usia, anak kucing yang belum divaksin menjadi kucing yang paling mudah terinfeksi virus FP.
Saat mengninfeksi kucing, maka virus akan membunuh sel-sel di tubuh kucing dengan cepat, seperti sel di sumsum tulang, usus, hingga anak kucing yang sedang berkembang dalma perut induknya.
Rabies
Selama ini, kasus rabies banyak diketahui dialami oleh anjing dan menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian anjing.
Selain pada anjing, penyakit rabies yang disebabkan oleh virus ini juga bisa menyerang kucing, teman-teman.
Baca Juga: Ada yang Bisa Tak Tidur Hingga Berbulan-bulan, Inilah 7 Hewan yang Waktu Tidurnya Sebentar
Melansir Kompas.com, dokter hewan Yeremia Yobelanno Sitompul mengatakan kalau kucing juga merupakan hewan penular rabies.
Sama seperti pada anjing, virus rabies pada kucing juga bisa menyebar dari kucing ke kucing lain atau ke manusia dari gigitan dan virus akan masuk melalui luka gigitan.
Nah, untuk menekan angka penularan virus rabies, maka kucing akan diberi vaksin antirabies.
(Penulis: Gloria Setyavani Putri)
Yuk, lihat video ini juga!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com