Bentuk Bulan Sering Terlihat Berbeda Setiap Malam, Ini Penjelasannya Ilmiahnya

By Sarah Nafisah, Sabtu, 11 Juli 2020 | 20:00 WIB
Bulan purnama (Photo by Ganapathy Kumar on Unsplash)

Kemudian kita juga mengenal istilah Bulan Sabit, yaitu ketika Bulan terlihat seperti kurva kecil di langit.

Tentu saja, seluruh Bulan masih ada, tapi kita hanya bisa melihat sebagian kecil yang memantulkan sinar matahari karena posisi Bulan.

Di sekitar tengah Siklus Bulan, Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, jadi kita bisa melihat seluruh wajah Bulan di malam hari. Itu yang kita sebut Bulan Purnama.

Baca Juga: Wah, Wajah Para Minion Kini Hadir di Hidangan Kentang McDonald's Indonesia!

Kadang-kadang selama Bulan Purnama, Bumi melemparkan bayangan di permukaan Bulan dan menyebabkan peristiwa yang disebut sebagai Gerhana Bulan .

Setelah Bulan Purnama, Bulan tampak mengecil. Saat Bulan mendekati akhir revolusinya, kita akan semakin jarang melihatnya setiap malam.

Selama waktu ini, kita mengatakan Bulan memudar atau semakin kecil. Menjelang akhir siklus, hanya Bulan Sabit yang terlihat di langit lagi.

Sampai akhirnya, Bulan mencapai akhir dari revolusi dan siklus dimulai lagi dengan Bulan Baru.

Baca Juga: Rahasia Kue Mengembang Anti Bantet, Hindari Lakukan 5 Kesalahan Ini

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com