Raden Purbaya kemudian memanggil Tumenggung Mertoyudo untuk melacak keberadaan Raja Jin. Tak lama, Tumenggung menemukan Raja Jin namun karena ketahuan akhirnya dia dikalahkan juga.
Desa tempat Kyai Kramat, Nyai Bogem, dan Tumenggung dimakamkan kemudian dikenal dengan nama Desa Kramat, Desa Bogeman, dan Desa Mertoyudo.
Raden Purbaya pun mencari cara agar bisa menjebak Raja Jin. Prajurit Mataram berjaga dengan cara melingkar seperti gelang untuk mengepung hutan tempat Raja Jin bersembunyi.
Akhirnya, Raja Jin tidak bisa kabur dan harus melawan Raden Purbaya dan senjata tombak Kyai Pleret. Kali ini Raja Jin pun berhasil dikalahkan.
Keberhasilan Raden Purbaya menggunakan strategi gelang pun kelak membuat keseluruhan wilayah itu disebut Magelang.
Lagu Daerah Jawa Tengah: Lagu dan Permainan Cublak-Cublak Suweng
Berikutnya, ada lagu daerah yang dinyanyikan dalam permaianan, yakni Cublak-Cublak Suweng.
Dalam tayangan Belajar dari Rumah memberikan soal untuk menuliskan permainan yang dimainkan dengan lagu Cublak-Cublak Suweng.
Lagu Cublak-Cublak Suweng merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Sunan Giri untuk anak-anak di sekitar masjid. Saat Wali Songo menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.
Lagu ini juga biasa disebut sebagai lagu dolanan atau lagi permainan.
Cublak-Cublak Suweng sendiri memiliki arti kotak perhiasan wanita Jawa.
Permainan cublak-cublak suweng ini sedikitnya dimainkan tiga orang. Tapi lebih banyak orangnya lebih seru.
Satu orang membungkuk dan tidak melihat orang lain yang duduk melingkarinya. Orang yang melingkari ini meletakkan telapak tengan dengan posisi menengadah, di punggung orang yang membungkuk.
Kemudian, mereka menyanyikan lagu Cublak-Cublak Suweng sambil memindah-mindahkan benda seperti biji tanaman atau yang lainnya, ke telapak tangan satu sama lain secara bergiliran sampai lagu selesai.
Nantinya, orang yang membungkuk harus bisa menebak siapakah yang memegang biji atau benda yang diputarkan itu.
Baca Juga: Lirik dan Arti Lagu Bungong Jeumpa, Lagu Daerah dari Aceh