Apa Saja Tiga Aktivitas Manusia yang Bisa Mengakibatkan Terjadinya Krisis Air?

By Avisena Ashari, Rabu, 15 Juli 2020 | 08:55 WIB
Ilustrasi sungai sumbe air tawar (pixabay/stanbalik)

Cara kerja bendungan yang mengatur aliran dan arus air menyebabkan hewan-hewan di air terganggu habitatnya, bahkan dinding bendungan juga bisa menghalangi migrasi jenis ikan tertentu.

Salah satu dampak yang terjadi dari pembuatan bendungan ini adalah beberapa sungai di dunia tidak lagi dialiri air. Ini berakibat pada ekosistem di sekitar sungai yang tadinya dialiri air.

Tumbuhan dan hewan di aliran sungai yang mengering itupun jadi kekurangan air dan harus beradaptasi, atau bahkan berjalan jauh untuk mendapatkan air.

Membangun Lahan Pertanian yang Luas

Manusia menggunakan air dalam jumlah yang sangat banyak.

Salah satu aktivitas manusia lainnya yang juga berpotensi mengakibatkan krisis air adalah lahan pertanian.

Pertanian membutuhkan jumlah air yang banyak untuk pengairan, teman-teman.

Hingga, ketika musim kemarau tiba, sungai-sungai mengecil dan hanya berair di bagian tertentu, membentuk kolam-kolam kecil.

Di Afrika, hal ini terjadi pada sungai-sungai besar, yang akhirnya membuat hewan yang bergantung pada air jadi kesulitan.

Misalnya kuda nil yang terbiasa berenang di sungai yang lebar jadi harus berdesakan di kubangan air yang belumpur. Padahal mereka membutuhkan air untuk menjaga agar tubuhnya tetap dingin di siang yang panas.

Keadaan seperti itu bisa membuat kuda nil tidak nyaman dan saling menyerang satu sama lain.

Baca Juga: Langkah Kreatif yang Bisa Kita Lakukan untuk Menyadarkan Masyarakat Tentang Pentingnya Pelestarian Air