Banyak Orang yang Suka Makanan Manis, Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya

By Anindya Miriati, Sabtu, 1 Agustus 2020 | 13:00 WIB
Macam-macam donat. (bigacis/iStockphoto)

 

Bobo.id – Saat membeli jajanan, kita mungkin akan membeli cemilan manis, seperti permen dan minuman.

Makanan dan minuman manis memang banyak peminatnya, terutama anak-anak. Mengapa begitu, ya? Yuk, cari tahu! 

Sumber Energi yang Baik

Kita banyak beraktivitas, mulai dari bermain, berlari, berolahraga, hingga belajar.

Dengan banyaknya aktivitas tubuh yang dilakukan, kita perlu memakan makanan yang mudah diserap untuk menjadi energi.

Makanan manis umumnya memiliki gula yang mudah diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi dalam waktu cepat.

Selain itu, makanan manis dan asin biasanya juga terlihat lebih menarik untuk kita dibandingkan dengan makanan lainnya.

Tidak heran kalau kita lebih memilih makanan manis, bukan?

Baca Juga: Cara Melihat Kepribadian dari Jumlah Tanggal, Bulan, dan Tahun Lahir

Membuat Mood Lebih Baik 

Dalam sebuah penelitian, gula merupakan pereda nyeri alami untuk anak-anak.

Fakta ini membuat beberapa rumah sakit memberikan para bayi cairan yang manis saat sedang diambil darahnya.

Tak hanya itu, jika dimakan terlalu sering, kita juga bisa kecanduan gula, lo.

Penelitian lain menunjukkan kalau memakan gula membuat otak kita mengeluarkan kimia dopamin yang membuat perasaan senang.

Bisa Dipengaruhi dari Keturunan

Meski makanan manis menyenangkan, ternyata ada faktor lain yang membuat kita terus memakan makanan manis.

Baca Juga: Ada Serpihan Kayu Masuk ke Kulit? Yuk, Lakukan Cara Aman Berikut Ini saat Mengeluarkan Serpihan Kayu!

Sejak lahir, kita memang sudah memiliki bawaan untuk lebih memilih makanan manis dan asin ketimbang makanan dengan rasa yang lain.

Peneliti juga memiliki bukti kalau kita lebih mungkin untuk menjadi sensitif pada rasa pahit.

Bahkan beberapa orang memiliki gen tertentu yang membuat mereka lebih cenderung untuk memilih makanan manis.

Gen ini membuat beberapa orang memakan lebih banyak gula dibandingkan dengan orang lain.

Misal seorang ibu suka memakan makanan manis selama hamil dan saat menyusui, akan lebih mungkin bagi anaknya untuk menyukai makanan manis pula.

Baca Juga: Hindari Lakukan Kesalahan Memasak Pasta Ini, Salah Satunya Menambahkan Minyak Saat Merebus Pasta

Bagian dari Evolusi

Ternyata ada alasan kita lebih memilih makanan manis di masa kecil, lo.

Ribuan tahun sebelum kita lahir, makanan sulit didapat dan dibuat.

Anak-anak pada masa itu perlu banyak bergantung pada makanan manis seperti karbohidrat, buah-buahan, dan susu untuk bertahan hidup.

Tak hanya itu, makanan yang beracun juga biasanya terasa pahit bagi lidah anak-anak.

Dengan begitu, anak-anak yang lebih memilih makanan manis pada masa itu akan lebih mungkin untuk bertahan hidup hingga dewasa.

Mengapa Orang Dewasa Tidak Makan Makanan Manis Sebanyak Kita?

Kalau kita melihat saudara atau orang tua kita, sebagian besar mereka tidak terlalu menyukai makanan manis yang kita makan.

Para peneliti menduga kalau ini berhubungan dengan masa pertumbuhan badan dan tulang mereka yang mulai terhenti.

Baca Juga: Muncul Banyak Biang Keringat? Atasi dengan 3 Bahan Alami yang Mudah Didapat Ini

Semakin tua, kesukaan seseorang pada makanan manis juga akan berkurang karena orang itu sudah bisa mendapatkan energi dari makanan lain selain makanan manis.

Dalam penelitiannya, anak umur 15-16 tahun sudah mulai memilih makanan yang tidak terlalu manis.

Meski banyak alasan untuk menyukai makanan manis, bukan berarti kita boleh banyak memakan gula, ya!

Terlalu banyak memakan makanan manis bisa menyebabkan diabetes dan kelebihan berat badan, lo!

Sebaiknya kita menjauhkan diri dari makan gula berlebihan supaya tetap sehat, teman-teman!

Kalau kamu sering makan makanan manis atau tidak?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com