Sejarah Nama Tempat di Jakarta, Mulai dari Senayan sampai Glodok

By Jonathan Alfrendi, Jumat, 24 Juli 2020 | 12:00 WIB
Lapangan Banteng Jakarta. (Alex Suban/Warta Kota )

Bobo.id- Ada banyak nama tempat di Jakarta. Nama-nama tempat itu ternyata punya asal usulnya, lo!

Baca Juga: Inilah 7 Nama yang Pernah Digunakan Ibu Kota Indonesia Sebelum Bernama DKI Jakarta

Ancol

Ancol terletak di sebelah timur Kota Tua Jakarta. Menurut Rachmat Ruchiat dalam bukunya Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta (2011), Ancol mengandung arti tanah rendah berpaya-paya.

Dulu, bila laut sedang pasang, air payau Kali Ancol berbalik ke darat menggenangi tanah di sekitarnya sehingga terasa asin.

Saat itu, orang-orang Belanda menyebut kawasan itu sebagai zoutelande atau tanah asin.

Senayan

Senayan berasal dari nama pemiliknya. Ratusan tahun lalu, tanah luas di daerah Senayan dimiliki oleh Wangsanayan.

Wangsanayan berasal dari Bali. Daerah itu lalu dikenal sebagai daerah Wangsanayan.

Lama-kelamaan, orang-orang di sekitarnya lebih mengenal dengan sebutan yang lebih singkat dan padat, yakni Senayan.

Baca Juga: Mau Tahu Sejarah Kemerdekaan Indonesia? Kunjungi Museum Joang 45, yuk!

Ecopark, Ancol. (Youtube/Majalah Bobo)

Lebak Bulus

Lebak Bulus saat ini terkenal dengan stasiun MRT-nya.

Lebak Bulus terdiri dari dua kata, yaitu lebak yang artinya lembah, dan bulus yang artinya kura-kura.

Konon, di Kali Grogol dan Kali Pesanggrahan yang mengalir di wilayah itu terdapat banyak kura-kura atau bulus.

Nama Lebak Bulus sekarang masih dipakai, walaupun di tempat itu sudah tidak ada bulusnya lagi.

Glodok

Glodok berasal dari kata gerojok, seperti bunyi air yang jatuh dari pancuran.

Dulu, di daerah ini ada waduk yang dibuat khusus untuk menampung air Sungai Ciliwung. Nah, pancuran di waduk inilah yang berbunyi gerojok.

Beberapa orang keturunan Tionghoa yang tinggal di dekat tempat itu ternyata kesulitan mengucapkan kata gerojok.

Mereka malah mengucapkannya gelodok. Lama-lama, orang terbiasa menyebutnya glodok sampai saat ini.

Kebayoran

Kebayoran awalnya adalah tempat penimbunan kayu bayur.

Kayu bayur adalah kayu yang sering digunakan sebagai bahan bangunan karena bermutu baik dan tahan terhadap rayap.

Penimbunan kayu bayur itu disebut kebayuran, yang kemudian lebih sering disebut kebayoran.

Baca Juga: Inilah 3 Makanan yang Biasa Disantap Warga Jakarta untuk Sarapan, Favoritmu Salah Satunya?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan Majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids, dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com