"Nnnggg... Tiiidak! Cuuummma!" Uu Kura-kura menjawab dengan gugup.
"Aku tak mau pergi jauh-jauh. Aku takut kalau disergap harimau. Kan, aku tidak dapat lari. Lagipula aku tidak mempunyai senjata untuk melindungi diriku!" Uu Kura-Kura menjelaskan kerisauan hatinya.
Keempat sahabatnya saling berpandangan. Tak ada yang berani menjawab, takut kalau Uu Kura-Kura akan tersinggung.
"Aa, aku tahu!" ujar Beri Beruang tiba-tiba. "Aku ingat cerita ayahku. Katanya, semua binatang mempunyai alat untuk melindungi diri terhadap musuh. Misalnya aku mempunyai cakar yang kuat untuk mencabik-cabik musuh. Dan si Bibi mempunyai paruh yang panjang untuk mematuk. Juga si Nuri, kalau ada musuh, ia akan terbang tinggi untuk menghindar!"
"lya, betul! Aku juga punya teman. Si Bunglon namanya. Kalau ada musuh ia berubah warna seperti benda yang ada di dekatnya sehingga musuhnya bingung!" tukas Burung Nuri menimpali.Lama Uu Kura-Kura mencamkan kata-kata temannya. Dan ia berpikir, apa gerangan senjatanya untuk melindungi diri.