Hati-Hati, Ini Risiko yang Bisa Terjadi Jika Kita Makan Buah dan Sayur yang Tidak Dicuci

By Avisena Ashari, Selasa, 21 Juli 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi anak makan buah yang tidak dicuci (Designed by Freepik)

Berisiko Membuat Sakit

Buah dan sayur yang ditanam di kebun tumbuh di tanah dan diberi air, karenanya mungkin bagian luar buah dan sayur terpapar mikroorganisme.

Mikroorganisme seperti bakteri E. coli, Salmonella, Listeria, dan Shigella bisa menyebabkan keracunan makanan.

Keracunan karena bakteri yang masuk ke tubuh melalui makanan ini menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Kalau keracunan makanan yang terjadi parah, itu bisa menyebabkan kondisi yang berbahaya seperti gagal ginjal dan meningitis.

Hal ini lebih berisiko terjadi pada orang dengan sistem imun yang lemah, atau anak-anak di bawah 5 tahun.

Mencuci Buah dan Sayur dengan Benar

Cara mencuci buah dan sayur adalah menggunakan air mengalir teman-teman.

Arus dari aliran air inilah yang membantu 'merontokkan' kuman-kuman di kulit buah.

Sebaiknya kita juga menggosok kulit buah untuk memastikan buah benar-benar bersih.

Pastikan tangan kita juga sudah bersih, ya, sebelum mencuci buah dan sayur.

Setelah selesai mencuci buah dan sayur, jangan lupa juga untuk menunggunya kering sebelum dimakan. Atau teman-teman bisa mengeringkannya menggunakan tisu yang bersih.

Tapi perlu diingat kalau metode membersihkan buah ini hanya bisa dilakukan pada buah yang memiliki kulit keras. Misalnya seperti buah jeruk, apel, atau pir.

 

Lalu, apakah perlu mencuci buah dan sayur dengan sabun?

Baca Juga: Sering Dilakukan Banyak Orang, Ini 5 Kesalahan Saat Makan dan Menyimpan Makanan yang Bisa Berbahaya