Dongeng Anak: Rumah untuk Direlakan #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Sabtu, 15 Agustus 2020 | 17:30 WIB
Dongeng Anak: Rumah untuk Direlakan (Dok. Majalah Bobo/Novian)

Ternyata, enam anaknya suka akan tempat itu. Tempat itu tampak modern dan nyaman karena ada pintu dan dua jendela.

“Indah sekali pemandangannya,” kata Jeri.

“Aku bisa melihat sepupu kita yang sedang bermain di padang rumput!” kata Susi.

“Mereka pasti iri melihat kita di atas pohon,” kata Mabel.

Enam anak kelinci itu kini girang bermain di luar rumah baru mereka. Ada banyak makanan dan mereka sangat gembira. Mereka juga bisa tidur nyaman karena rumah baru mereka memiliki banyak ruangan.

Akan tetapi, setelah senja, mereka terbangun oleh bunyi burung-burung. Tret twet twet

“Oo, Ibu, suruh mereka berhenti berbunyi!” seru Joni.

Bu Gerti kelinci meminta burung-burung itu untuk berhenti bersiul. Namun burung-burung itu tak peduli. Itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Selama ini, tak ada yang melarang mereka bersiul di pagi hari.  

Lalu Nero, anjing besar milik Pak Tani datang. Nero sepertinya tahu kalau ada keluarga kelinci abu-abu di atas pohon. Ia mengendus-endus di dahan dahan. Tapi akhirnya dia melompat turun dan tidak balik lagi.

Baca Juga: Mengapa Bola Sepak Berwarna Hitam Putih dengan Pola Segi Lima dan Segi Enam?