Sina Beranti dan Antakusuma, Pakaian Pengantin Adat Suku Tidung yang Punya Berbagai Makna

By Tyas Wening, Rabu, 19 Agustus 2020 | 18:38 WIB
Sina Beranti, pakaian pengantin adat Suku Tidung di Nunukan, Kalimantan Utara (Facebook/mb.hepiniawan via TribunNews)

Contohnya adalah mahkota yang dikenakan di kepala, bernama Tanduk Galung, yang artinya kucing jantan tiga warna.

Dalam kepercayaan Suku Tidung, kucing jantang dengan bulu tiga warna dipercaya akan tumbuh tanduk di kepalanya pada suatu waktu.

Kepercayaan ini ternyata muncul di tahun 1919, dari kucing milik guru Panyed, yaitu kepala kampung pertama di Nunukan.

Saat itu, kucing milik guru Panyed memiliki ciri tadi yang tidak diketahui dari maka munculnya tanduk itu.

Baca Juga: Bukan Hanya Honai, Ada Juga Rumah Adat Papua Lainnya! Ketahui 3 Rumah Adat di Papua

Nah, penggunaan mahkota pada pengantin memiliki makna berfungsi untuk menangkal bencana, mendatangkan rejeki, kesejahteraan, kedamaian, hingga disenangi orang lain.

Ornamen lain yang ada pada pakaian Sina Beranti dan Antakusuma adalah gelang tangan yang disebut Sulou, yang berarti pendingin.

Makna dari gelang ini adalah agar pengantin yang nantinya menjadi pemimpin harus bertangan dingin dan tidak menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya.

Pada gelang Sulou ini juga terdapat ukiran Wapak, yang artinya doa-doa, agar berbagai keputusan yang diambil mendapat restu dari Tuhan.