“Aku akan bawakan kerang-kerang cantik untuk kalian,” janji Tia.
Hoho meneruskan perjalanannya menuju laut. Tia belum pernah melihat laut sebelumnya.
“Laut itu seperti apa?” tanya Tia.
“Kamu pasti suka, aku yakin,” kata Hoho.
Sambil berjalan menuju laut, Hoho memakan rumput manis dan bunga thistles yang ditemuinya. Kupu kupu terbang di sekitar mereka. Juga capung-capung yang mencari sungai yang dingin.
Tia terus mengendarai Hoho dan akhirnya mereka sampai di tepi laut.
“Waaah, besar dan indahnya laut ini…” seru Hoho.
“Ayo, injak air laut, Hoho! Jangan jalan di tepi pantai saja,” bujuk Tia.
Hoho belum pernah menginjak air laut. Ia hanya pernah berlari di kolam. Kakinya benar-benar merasakan hal yang aneh saat ombak menerpanya.
Tia turun dari punggung Hoho. Keduanya seharian bermain di ombak. Mereka juga bermain di pasir hangat dan membangun kastil dan benteng pasir. Domba-domba dari lembah ikut membantu mereka membangun kastil. Tia dan Hoho sangat gembira sampai lupa waktu.
Ketika matahari merah hampir tenggelam di air, laut menjadi pink dan ungu. Mereka sangat gembira senja telah tiba.
“Tinggallah bersama kami,” kata domba-domba. “Kami punya pondok bersar di lembah.”
“Terimakasih,” kata Tia. “Tapi kami harus pulang.”