5 Tempat Ini Sangat Rentan Penularan COVID-19, Tetap Waspada Meski di Era 'New Normal'

By Sarah Nafisah, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 19:00 WIB
5 tempat yang rentan terjadi penularan COVID-19. (Photo by Anna Shvets from Pexels)

Bobo.id - Pandemi COVID-19 di Indonesia belum usai. Setiap harinya masih ada penambahan pasien positif COVID-19.

Meski sudah tidak dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, kita tetap harus menjaga protokol kesehatan yang berlaku.

Di era peralihan adaptasi kebiasaan baru atau New Normal ini kita harus tetap waspada. 

Berikut ini adalah 5 tempat yang sangat rentan penularan COVID-19:

Baca Juga: Penting untuk Pencegahan Covid-19, Mulai Sekarang Hindari 5 Kesalahan Cuci Tangan Ini!

1. Tempat Makan

Lokasi yang punya potensi besar untuk menjadi titik penularan baru ialah tempat makan seperti rumah makan, restoran, warung atau kantin.

Hal ini karena, tempat makan semacam itu biasanya akan dipenuhi oleh banyak orang pada saat jam-jam tertentu, misalnya sewaktu jam makan siang.

Untuk mencegah penularan, pemilik tempat makan dan masyarakat harus disiplin menjaga jarak.

Jangan lupa juga untuk menghindari kerumunan dan memakai masker saat berada di tempat makan.

Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Mandi dengan Air Dingin Bisa Mendatangkan 5 Manfaat Ini

2. Sekolah

Salah satu alasan sekolah masih belum dibuka secara penuh sampai sekarang adalah potensi terjadinya penularan melalui siswa-siswa yang berkumpul dalam waktu lama di ruang tertutup.

Seperti diberitakan Kompas.com (9/7/2020) Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung menjadi klaster baru COVID-19.

Ada sekitar 1.262 orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan 17 orang disebut membutuhkan perawatan dan isolasi di rumah sakit.

Untuk mencegah virus menyebar ke luar kompleks Secapa AD, saat ini dilakukan karantina wilayah di komplek itu.

Selain, itu WHO mengatakan kalau anak-anak bisa jadi salah satu pembawa virus yang lebih berbahaya dari orang dewasa.

Hal ini karena biasanya, anak-anak akan membawa virus tanpa mengalami gejala atau OTG.

Baca Juga: Sering Tidur dengan Rambut Basah? 4 Masalah Kesehatan Ini Bisa Mengintaimu, Salah Satunya Infeksi Kulit Kepala

 3. Transportasi Umum

Sarana transportasi massal juga menjadi lokasi yang berpotensi besar menjadi titik penularan baru virus corona.

Bapak Yuri mengungkapkan bahwa pemerintah sudah menerapkan beberapa kebijakan untuk mengurai kepadatan di transportasi umum.

Di masa new normal, Bapak Yuri mengimbau agar masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Setidaknya ada tiga kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan.

Pertama memakai masker. Kedua, menjaga jarak dan ketiga rajin mencuci tangan memakai sabun.

Baca Juga: Berita Duka, Chadwick Boseman Sang Pemeran Black Panther Meninggal Dunia

4. Pasar

Pasar jadi rawan penularan virus karena ada pertemuan banyak orang dan biasanya kolasi pasar cenderung padat sehingga kurang bisa menjaga jarak. 

Pada masa-masa awal penyebaran virus corona, disebutkan juga awalnya berasal dari pasar basah di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. 

Sementara itu dikutip dari Kompas.com (6/7/2020), Dewan Pimpinan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat 833 pedagang di 164 pasar di 72 kabupaten/kota seluruh Indonesia dinyatakan positif COVID-19.

Sementara dari jumlah tadi, 35 pedagang dilaporkan meninggal dunia karena COVID-19.

5. Tempat Ibadah

Melansir Kompas.com, potensi penularan virus corona di tempat atau pertemuan ibadah perlu diwaspadai.

Sebagai tempat umum, tempat ibadah dikunjungi banyak orang dari tempat berlainan, berbagai latar belakang kesehatan yang berbeda.

Sedangkan di Indonesia, acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia yang rencananya digelar selama empat hari mulai 19 Maret 2020 sampai 22 Maret 2020 di Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan kemudian dibatalkan. 

Hal itu karena acara digelar di tengah pandemi COVID-19. Rencananya acara itu akan dihadiri sekitar 8.000 orang dari dalam negeri maupun luar negeri.

Beberapa hari sebelum acara dimulai, warga negara asing dari berbagai negara terlanjur datang ke Gowa.

Tercatat ada 474 WNA yang berasal dari 12 negera di dunia. Ribuan orang dari berbagai wilayah di Indonesia sudah hadir di Gowa.

Dari pertemuan itu, persebaran virus yang dibawa peserta menyebar sampai Jawa dan Kalimantan. 

(Penulis: Danastri Putri)

Baca Juga: Toksoplasmosis Sering Dihubungkan dengan Kucing, Apa Itu Toksoplasmosis dan Apa Dampaknya bagi Manusia?

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com