Penularan Virus Corona dari Klaster Keluarga Banyak Terjadi, Ketahui Pencegahan Penularan COVID-19 Klaster Keluarga

By Avisena Ashari, Minggu, 13 September 2020 | 16:23 WIB
Ilustrasi mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19 dalam klaster keluarga (Designed by Freepik)

Risiko penularan ini bisa terjadi karena ada orang yang terpapar virus penyebab COVID-19, tapi tidak menunjukkan gejala apapun. Orang ini juga disebut orang tanpa gejala (OTG).

Karena tidak mengalami gejala tertentu, orang yang membawa virus dan anggota keluarganya tetap berinteraksi seperti biasa tanpa menerapkan protokol kesehatan seperti melakukan physical distancing, mengenakan masker dengan, dan yang lainnya, sehingga bisa menularkan virus itu.

Mengapa Klaster Keluarga Berbahaya?

Bersumber dari Kompas.com, penularan virus penyebab COVID-19 melalui klaster keluarga dari berbagai negara sangat tinggi.

Misalnya, di Tiongkok dan Amerika Serikat, klaster keluarga menyumbang 50 - 80 persen penyebaran infeksi virus corona.

Saat ini, beberapa wilayah Indonesia juga ada yang penularannya banyak terjadi dalam klaster keluarga, seperti Bekasi, Bogor, dan Salatiga.

Penularan dalam klaster keluarga ini berbahaya karena antar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah bisa saling menularkan virus.

Kemudian, virus juga bisa menyebar antar keluarga yang tinggal dalam satu wilayah, melalui interaksi yang mengumpulkan banyak orang, seperti rapat warga dan yang lainnya.

Baca Juga: Bolehkah Kita Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Pencuci Piring?