Bobo.id - Berdasarkan makanannya, hewan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu herbivora atau pemakan tumbuhan, karnivora atau pemakan daging, dan omnivora atau pemakan segala.
Makanan yang dikonsumsi oleh hewan bisa didapatkan dengan berbagai cara, seperti berburu, maupun mencari di area sekitarnya.
Hewan herbivora akan mencari buah dan dan daun dari satu pohon ke pohon lain, sedangkan hewan karnivora akan berburu hewan lain.
Namun apakah teman-teman pernah mendengar bahwa ada hewan yang juga menelan batu selain mengonsumsi makanannya?
Meskipun terdengar tidak biasa, ternyata menelan batu adalah hal yang penting dan dibutuhkan beberapa jenis hewan, lo.
Wah, apa fungsi dari batu yang ditelan oleh hewan, ya?
Baca Juga: Apakah Hewan-Hewan Juga Dapat Merasakan Makanan Seperti Manusia?
Hewan Tidak Bergigi akan Menelan Batu
Hewan yang menelan batu disebut sebagai gastroliths yang diartikan sebagai 'perut batu'.
Hewan yang termasuk dalam kelompok gastroliths ini biasanya adalah reptil, burung, cacing tanah, beberapa jenis ikan, amfibi, beberapa mamalia, dan paus bergigi halus atau paus balin.
Selain itu, dari catatan fosil ditemukan bahwa dinosaurus herbivora juga menelan bebatuan.
Hal ini ditemukan dari kumpulan batu kecil yang terperangkap dalam tulang rusuk fosil yang ditemukan.
Baca Juga: Hati-Hati, 5 Makanan yang Biasa Diberikan pada Hewan Peliharaan Ini Ternyata Bisa Membahayakan!
Mengapa Hewan Juga Menelan Batu?
Ilmuwan membedakan hewan yang menelan batu dalam dua kategori, yaitu hewan yang memiliki rempela dan hewan yang berenang.
Rempela pada hewan adalah perut khusus yang sangat berotot dan melekat pada perut sesungguhnya yang dimiliki hewan.
Nah, menurut ilmuwan, kedua jenis hewan ini menggunakan gastrolith untuk tujuan yang berbeda.
Hewan yang memiliki rempela contohnya adalah burung yang tidak memiliki gigi seperti hewan lainnya maupun manusia.
Batu yang ditelan oleh burung berguna untuk membuat jalan makanan ke rempela dan membantu penggilingan makanan di dalam perut.
Makanan yang mereka konsumsi harus dibantu oleh batu yang ditelan karena mereka tidak memiliki gigi.
Makanan yang ditelan tidak bisa dikunyah oleh burung dan pencernaannya akan sulit mencerna makanan yang dikonsumsi.
Burung kebanyakan mengonsumsi biji-bijian atau tumbuhan yang mengandung selulosa.
Baca Juga: Inilah Contoh 5 Hewan yang Memiliki Ciri Khusus Beserta Habitatnya
Adanya sel selulosa ini akan membuat tumbuhan jadi sulit terurai jika hanya diproses dengan asam lambung saja.
Dengan adanya batu yang ditelan oleh hewan-hewan ini, maka batu akan berbenturan di dalam rempela dan memproses makanan.
Setelah makanan tercerna dengan baik, maka makanan akan masuk ke perut lainnya untuk proses pencernaan lebih lanjut.
Batu yang ada di perut kemudian akan dimuntahkan dan digantikan dengan batu lain yang lebih tajam.
Tujuan Menelan Batu Berbeda pada Hewan yang Berenang
Namun, fungsi dari perliaku gastrolith ini berbeda lagi pada hewan yang berenang, nih, teman-teman.
Meskipun masih belum jelas, ilmuwan menemukan bahwa alasan menelan batu yang dilakukan oleh hewan berenang berbeda dengan hewan yang memiliki rempela.
Ilmuwan memperkirakan bahwa hewan berenang, seperti buaya atau anjing laut menggunakan gastrolith untuk membantu mengatur daya apung mereka saat berada di air.
Misalnya saja, beberapa hewan seperti singa laut akan menelan batu agar lebih mudah saat menyelam.
Baca Juga: Pernah Lihat Kucing Menjulurkan Lidah atau Membuka Mulut Tanpa Sebab? Ternyata Ini yang Dilakukannya
Teori atau anggapan ini hanya akan berlaku jika hewan berenang menelan batu berukuran besar, tapi kenyataannya tidak.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada teori lain yang menjelaskan kenapa hewan berenang juga menelan batu.
Diperkirakan, hal ini membantu mereka untuk mengurangi rasa lapar dan juga memberikan bantuan untuk mencerna makanan.
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com