Hewan Bisa Kehilangan Rasa Takut pada Predatornya, Ternyata Manusia Menjadi Salah Satu Penyebabnya

By Tyas Wening, Sabtu, 26 September 2020 | 14:08 WIB
Ilustrasi harimau berenang (Andreas Breitling from Pixabay )

Bobo.id - Di alam liar, hewan akan memangsa hewan lain sebagai makanannya.

Hal ini disebut rantai makanan, di mana hewan yang lebih besar akan memangsa hewan yang lebih kecil.

Akibat dari rantai makanan ini, setiap hewan memiliki predator, kecuali hewan yang berada pada rantai makanan tertinggi.

Dengan adanya predator, hewan akan mengembangkan kemampuan dirinya untuk menghindar, bersembunyi, atau sekadar takut.

Baca Juga: Penghitungan Usia Hewan Berbeda dengan Manusia, Bagaimana Peneliti Bisa Mengetahui Usia Hewan?

Cara ini membantunya untuk bertahan hidup dan menghindari dari predator yang bisa memangsanya.

Namun dalam penelitian para peneliti yang diterbitkan dalam PLOS Jurnal, diketahui bahwa manusia bisa kehilangan rasa takutnya pada predator alaminya, nih, teman-teman.

Bahkan manusia disebut berperan dalam hilangnya rasa takut hewan pada predator alaminya.

Wah, mengapa manusia bisa membuat manusia kehilangan rasa takut pada predatornya, ya?

Hewan Mengembangkan Mekanisme Pertahanan Diri dari Predator

Hewan yang hidup di alam liar memiliki berbagai cara untuk bertahan hidup dari predatornya.

Hal ini diperlihatkan dari hewan yang mengembangkan berbagai keterampilan dan taktik penghindaran diri yang tajam ketika menghadapi predator.

Berbagai bentuk evolusi juga dikembangkan oleh hewan untuk menghindari predator, misalnya dengan perubahan bentuk tubuh, warna, atau kemampuan kamuflase di alam liar.

Berbagai perilaku pertahanan diri ini dimiliki oleh predator setelah mereka mengembangkan dan menyempurnakan perilaku naluriah ini dari evolusi yang sudah berlangsung selama jutaan tahun.

Baca Juga: Kamuflase dan Mimikri, Tingkah Laku Hewan yang Mirip tetapi Berbeda

Kontak dengan Manusia Membuat Hewan Tidak Takut pada Predatornya

Namun dalam sebuah penelitian terbaru menunjukkan kalau manusia secara tidak sengaja sudah membuat hewan tidak takut pada predatornya.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan 173 penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, mengenai sifat antipredator dari 102 spesies hewan.

Hewan yang diteliti adalah hewan yang hidup atau berada di lingkungan yang dijinakkan, di penangkaran, dan di perkotaan.

Bagaimana dan apa yang dilakukan manusia hingga membuat hewan bisa kehilangan rasa takut pada predator alaminya, ya?

Ternyata menghilangnya rasa takut hewan pada predatornya disebabkan oleh respons antipredator yang menurun dengan cepat.

Akibatnya, hewan liar akan dengan cepat kehilangan kemampuan untuk mengendus dan menghindari predator.

Hal ini terjadi saat hewan liar sudah melakukan kontak atau interaksi dengan manusia, teman-teman.

Proses saat hewan liar mengalami penurunan respons antipredator ternyata hanya butuh waktu kurang dari satu generasi saja.

Baca Juga: Apakah Hewan-Hewan Juga Dapat Merasakan Makanan Seperti Manusia?

Hewan Peliharaan Mengalami Penurunan Respons Antipredator Tercepat

Mengapa hewan bisa kehilangan respons antipredator saat sudah melakukan kontak dengan manusia, ya?

Para peneliti menyebut, adanya perlindungan yang diberikan oleh manusia akan mengganggu seleksi alam pada hewan.

Akhirnya hal ini akan membuat hewan jadi tidak punya respons yang efektif dalam menghadapi predator dan bertahan hidup.

Meski interaksi dengan manusia peliharaan membuat hewan kehilangan respons antipredator, hal ini terjadi dalam waktu atau laju waktu yang berbeda-beda.

Dari tiga jenis hewan yang diteliti, yaitu hewan peliharaan, penangkaran, dan perkotaan, ternyata hewan peliharaan mengalami penurunan respons antipredator yang tercepat.

Sebabnya, pemilik hewan peliharaan akan mengembangkan kemampuan atau memberikan perlindungan kepada peliharaannya sesuai dengan sifat tertentu yang diinginkan.

Hewan di perkotaan sebenarnya juga kehilangan respons antipredatornya, namun hal ini akan terjadi tiga kali lebih lambat dari yang dialami oleh hewan peliharaan.

Bagi para peneliti, hasil penelitian ini adalah hal yang penting, karena hewan yang berada di penangkaran kemudian dilepasliarkan memiliki kemungkinan bertahan hidup yang kecil karena tidak bisa melindungi dirinya dari predator.

Baca Juga: 5 Mitos Kucing Hitam di Berbagai Negara, Ada yang Menganggapnya Sebagai Pembawa Keberuntungan!

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com