Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia, Bagaimana Jika Nyamuk Punah?

By Avisena Ashari, Jumat, 2 Oktober 2020 | 18:55 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (Pixabay)

Sebagian ilmuwan mengatakan kalau seluruh nyamuk musnah, pengaruhnya tidak begitu besar bagi ekosistem.

Hewan yang makan nyamuk masih bisa mencari makanan yang lainnya dan ekosistem bisa kembali seimbang.

Tapi, ada juga kelompok ilmuwan yang mengatakan kalau beberapa spesies nyamuk punya peran penting di lingkungan.

Misalnya nyamuk yang tinggal di wilayah kutub utara seperti di Kanada dan Rusia. Nyamuk ini terbang berkerumun dan membantu pembentuk biomassa.

Biomassa adalah bentuk energi bahan bajar yang alami dan bisa diperbaharui, teman-teman.

Nyamuk di sana membantu penyerbukan tanaman di wilayah Arktik dan menjadi makanan bagi burung yang bermigrasi ke sana.

Jika nyamuk dan serangga lainnya yang dimakan oleh ikan, burung, dan serangga lainnya musnah, keseimbangan ekosistem jadi terganggu.

Mencegah Nyamuk Membawa Penyakit pada Manusia

Bagi manusia, beberapa jenis nyamuk memang bisa berbahaya. Oleh karena itu, kita bisa mencari tahu spesies nyamuk yang bisa membawa penyakit.

Di Indonesia, misalnya, nyamuk yang paling banyak membawa penyakit adalah nyamuk Aedes aegypti yang membawa penyakit demam berdarah, demam kuning, zika, dan chikungunya.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Cuma Nyamuk Betina yang Mengigit Manusia