Di Singapura Ada Larangan Menjual Permen Karet, Ketahui Alasan di Baliknya, yuk!

By Avisena Ashari, Selasa, 6 Oktober 2020 | 18:18 WIB
Ilustrasi anak mengunyah permen karet (Music photo created by freepik / Freepik)

Seperti yang kita tahu, kita tidak bisa menelan permen karet, teman-teman. Sehingga kita harus membuangnya.

Sayangnya, banyak orang yang suka membuang sisa permen karet di tempat umum. Misalnya seperti di pinggir jalan atau transportasi umum.

Awal Mula Ada Larangan Permen Karet

Awalnya, perdana menteri Lee Kuan Yew belum melarang permen karet. Namun ada denda bagi orang yang ketahuan mengulangi membuang sisa permen karet di tempat umum.

Sampai akhirnya Singapura mulai memiliki sistem transportasi Mass Rapid Transit atau MRT di akhir tahun 1980-an.

Adanya transportasi ini mengubah banyak hal di Singapura menjadi negara yang semakin maju dan modern.

Nah, sampai akhirnya ada ulah pembuang sisa permen karet, nih.

Ada orang-orang yang menempelkan sisa permen karetnya di sensor pintu kereta MRT. Akhirnya, pintu tersebut jadi rusak, deh.

Akibatnya, layanan kereta ini dihentikan untuk sementara waktu. Wah, jadi merugikan banyak orang, nih.

Ini adalah salah satu contoh perbuatan yang tidak bertanggung jawab, teman-teman. Jangan ditiru, ya!

Baca Juga: Permen Karet Menempel di Rambut? Tak Perlu Dipotong, Ikuti 6 Cara Mudah Ini untuk Mengatasinya