Meski didirikan oleh cendikiawan dari Belanda, museum ini punya peran penting bagi bangsa Indonesia.
Inilah sebabnya, pemerintah Belanda melalui organisasi para cendikiawan Belanda yang bernama Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum ke pemerintah Indonesia pada 17 September 1962.
Saat itu, museum berganti nama menjadi Museum Pusat, namun berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada 28 Mei 1979 Museum Pusat ditingkatkan statusnya dan berganti nama menjadi Museum Nasional.
Baca Juga: Ada Negeri Jiran Sampai Negeri Pagoda Emas, Ini Julukan Negara-Negara di Asia Tengara
Koleksi Benda di Museum Nasional Diletakkan di Dua Tempat Berbeda
Di masa pemerintah Inggris tahun 1811, Museum Nasional memiliki koleksi benda yang terus bertambah.
Nah, untuk menampung koleksi yang terus bertambah, Thomas Raffles yang saat itu memimpin Museum Nasional kemudian membangun sebuah gedung baru di Jalan Majapahit nomor 3.
Bangunan baru ini dimaksudkan untuk menampung atau meletakkan koleksi benda museum yang terus bertambah.
Bahkan karena koleksinya yang banyak jumlahnya, saat ini Museum Nasional menjadi salah satu museum terbesar di Asia Tenggara.