Contoh Peribahasa tentang Hormat Menghormati Beserta Maknanya, Ada Peribasa Daerah Juga

By Avisena Ashari, Senin, 19 Oktober 2020 | 16:06 WIB
Ilustrasi kerukunan dan saling menghormati (Designed by pch.vector / Freepik)

3. Muku ca puu neka woleng curup, teu ca ambo neka woleng jangkong (pohon pisang satu tandan tidak boleh ribut, tebu satu rimbun tidak boleh bertengkar)

Peribahasa ini asalnya dari daerah Nusa Tenggara Timur

Maknanya, sesama saudara kita tidak boleh bermusuhan, harus bersatu dan akur. Jika bermusuhan, kita akan hancur bersama-sama.

4. Eda nagih ngungkulin timpal dogen, apang bisa masih ngalap kasor (jangan mau menang atas kawan saja, harus tahu mengalah juga)

Peribahasa ini berasal dari daerah Bali.

Maknanya, dalam berteman kita harus saling menghargai dan saling memberi. jangan mau menang sendiri.

5. Don sente don pelendo celebingkah di batan biu, ada kene ada keto gumi linggah ajak liu (di Bumi itu terdiri dari banyak orang yang memiliki karakter berbeda-beda, tidak bisa disamakan satu sama lain)

Peribahasa ini juga berasal dari Bali.

Makna peribahasa ini yaitu meskipun kita berbeda-beda, kita harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain

Baca Juga: Contoh Peribahasa tentang Pendidikan Beserta Artinya, Terapkan dalam Kehidupan Sehari-hari, yuk!