Upaya Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegah Terjadinya Hujan Es?

By Avisena Ashari, Rabu, 21 Oktober 2020 | 09:39 WIB
Ilustrasi fenomena hujan es (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI hari ini, kita belajar tentang hujan es dan urban heat island.

Fenomena hujan es bisa menyebabkan kerusakan, teman-teman. Seperti pohon tumbang atau kerusakan atap rumah penduduk.

Fenomena hujan es yang semakin sering terjadi juga dipengaruhi oleh suhu di Bumi. Kira-kira, upaya apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya hujan es, ya?

Fenomena Hujan Es

Hujan es merupakan fenomena yang sering terjadi di negara tropis.

Fenomena hujan es lebih banyak terjadi di masa pergantian musim atau masa pancaroba.

Namun, hujan es juga bisa terjadi ketika terjadi hujan dengan perbedaan suhu yang besar dalam satu hari.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tanda-tanda akan terjadinya hujan es antara lain:

1. Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Ini karena radiasi matahari yang cukup kuat, teman-teman.

2. Pukul 10.00 pagi terlihat awan Cumulus. Awan Cumulus adalah awan putih berlapis-lapis.

Di antara awan itu ada satu awan yang punya batas tepi warna abu-abu yang menjulang seperti bunga kol. Awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau kehitaman. Inilah awan Cumulonimbus.

Baca Juga: Inilah Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Hujan Es yang Pernah Terjadi di Indonesia

3. Ranting atau dahan pepohonan bergoyang dengan cepat, dan kita merasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.

4. Kemudian hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras yang tiba-tiba. Jika hujan gerimis yang turun, maka ada kejadian angin kencang jauh dari tempat kita berada.

Hujan es biasanya tidak berlangsung lama. Namun, kadang-kadang, fenomena hujan es bisa menimbulkan kerusakan atap rumah, pohon tumbang, atau kemacetan lalu lintas.

Upaya yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegah Terjadinya Hujan Es

Pencegahan hujan es bisa dilakukan dalam jangka panjang, karena kita membutuhkan upaya yang bisa mengurangi kenaikan massa udara yang sangat cepat.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam jangka panjang untuk mencegah terjadinya hujan es adalah penghijauan atau penanaman pohon.

Ini bisa membantu mencegah perpindahan panas yang cepat di permukaan Bumi menuju ke atmosfer, yang memengaruhi terbentuknya awan tebal.

Sebabnya, awan tebal semakin banyak muncul akibat pemanasan global, dan berampak pada hujan es yang semakin sering terjadi. Ini karena biasanya awan tebal itu bermuatan es.

Yap, meskipun fenomena hujan es memang bisa terjadi secara alami, pemanasan global juga bisa memicu hujan es lebih sering terjadi.

Salah satu hal yang menjadi pemicu pemanasan global misalnya kepadatan penduduk dan aktivitas penduduk di perkotaan yang menyebabkan terjadinya urban heat island atau kutub panas kota.

Urban heat island ini terjadi ketika ada peningkatan suhu di kota, di mana wilayah tertentu punya suhu yang lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya.

Fenomena urban heat island yang terjadi di berbagai kota di seluruh dunia dan terus berkelanjutan bisa menyebabkan peningkatan suhu global.

Nah, kita bisa mencegah fenomena cuaca ekstrem seperti hujan es, dengan mengurangi dampak urban heat island yang memicu pemanasan global.

Beberapa caranya antara lain:

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Urban Heat Island? Apa Ada Hubungannya dengan Hujan Es?

1. Menanam Pohon dan Tumbuh-tumbuhan di Sekitar Rumah Kita

Adanya pohon dan tumbuhan bisa membantu menurunkan suhu udara.

Kemudian, pohon-pohon yang membuat rumah sejuk membantu mengurangi pemakaian kipas angin atau pendingin ruangan, sehingga mengurangi pemakaian listrik. Pemakaian listrik yang dihasilkan dari energi fosil juga berdampak pada pemanasan global, teman-teman.

Jika tidak ada lahan untuk menanam pohon, kita bisa memanfaatkan bagian atap rumah untuk menanam tumbuh-tumbuhan. Atap yang ditanami tumbuh-tumbuhan (green roof) bisa membantu menyerap panas.

Di wilayah perkotaan yang sibuk, juga diperlukan ruang terbuka hijau yang ditanami pohon yang teduh.

2. Hemat Energi

Baik di rumah maupun di luar rumah, sebaiknya kita menerapkan gaya hidup hemat energi.

Artinya, kita membiasakan untuk menggunakan listrik seperlunya, saat dibutuhkan. Misalnya, mematikan lampu di siang hari dan gunakan pencahayaan alami, mematikan juga alat elektronik yang sedang tidak digunakan, dan menutup keran air yang sudah selesai digunakan.

Kita juga bisa menggunakan transportasi umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang pembakaran bahan bakarnya melepaskan karbon ke atmosfer.

Upaya-upaya ini bisa membantu mengurangi urban heat island yang memicu pemanasan global. Dengan begitu, diharapkan dampak pemanasan global bisa dikurangi, salah satunya seperti fenomena cuaca ekstrem hujan es.

Baca Juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi  Pemanasan Global? Materi Belajar dari Rumah SMP

Lihat video ini juga, yuk!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/