Pak Engki tidak suka mendengar doa Nenek Sabar yang berulang-ulang itu.
Ia pun berniat jahat dan menyuruh pembantunya untuk menyiapkan karung yang diisi dengan batu dan pasir.
Pak Engki menyuruh pembantunya menjatuhkan karung berisi batu dan pasir itu dari atap rumah Nenek Sabar.
Saat dijatuhkan, karung itu jatuh tepat di hadapan Nenek Sabar yang sedang makan.
Tapi, Nenek Sabar justru senang dan memeluk karung itu. Ia mengira karung itu merupakan jawaban dari doanya.
Rupanya, keajaiban berikutnya terjadi. Saat dibuka, batu dan pasir dalam karung itu sudah berubah menjadi buah dan berbagai makanan lezat.
Wah, Nenek Sabar pun sangat gembira. Ia bersyukur dan kembali berdoa, berterima kasih karena mendapatkan makanan itu.
Esoknya, Nenek Sabar membagikan buah dan makanan yang didapatkannya pada penduduk Desa, termasuk Pak Engki.
Pak Engki heran dan mencari tahu dari mana asal buah dan makanan yang dibagikan Nenek Sabar.
Akhirnya Pak Engki tahu bahwa buah dan makanan itu asalnya dari karung yang jatuh dari atap rumah Nenek Sabar.
Pak Engki pun langsung menyuruh pembantunya untuk kembali menjatuhkan karung berisi batu dan pasir. Tapi kali ini ia meminta pembantunya menjatuhkan karung itu dari atap tepat di atas kamar tidurnya.
Baca Juga: Dongeng Anak: Lelucon Raja Boku #MendongenguntukCerdas