Bobo.id - Dalam tayangan Belajar dari Rumah hari ini, ada materi tentang cerita rakyat Jawa Barat, yaitu asal-usul kota Cianjur dan Bandung.
Apakah teman-teman ada yang tinggal dari Cianjur? Kita cari tahu bagaimana asal-usul kota Cianjur, yuk!
Dalam kisah ini ada cerita tentang perbedaan sifat antara Pak Kikir dan anaknya. Apa itu, ya?
Asal-Usul Kota Cianjur
Sifat Pak Kikir dan Anaknya
Alkisah, dahulu kala di sebuah desa yang subur, ada seorang tuan tanah yang kaya raya. Tuan tanah itu menguasai sebagian sawah dan ladang di desa itu.
Si Tuan Tanah punya hasil panen yang melimpah, tapi sedikit berbagi atau bersedekah.
Yap, sifat tuan tanah ini sangat kikir, teman-teman. Sampai-sampai warga desa menjulukinya “Pak Kikir”.
Pak Kikir bukan hanya bersikap kikir pada penduduk desa lainnya, melainkan juga pada anaknya sendiri.
Suatu hari, seorang kakek memohon untuk meminjam beras untuk cucunya yang belum makan. Namun, Pak Kikir tidak mau memberikannya.
Anak Pak Kikir mendengar itu, kemudian ia mengambil satu rantang beras miliknya dan diberikannya pada si kakek tadi.
Rupanya, anak Pak Kikir memang sering membantu warga desa, terutama warga yang miskin dan sudah tua. Sifat ini sangat berkebalikan dengan ayahnya yang kikir.
Baca Juga: Rangkuman dan Soal Buku Cerita: Nenek Sabar dan Pak Engki , Materi Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3
Pesan dari Nenek Tua untuk Meninggalkan Desa
Musim hujan pun tiba dan penduduk desa bersiap memasuki masa tanam.
Mereka mengadakan kenduri memohon agar sawah dan ladangnya terhindar dari hama dan diberikan hasil panen yang melimpah.
Pak Kikir juga mengadakan kenduri supaya panennya melimpah. Ia mengundang warga desa ke rumahnya, namun ia hanya menyediakan makanan yang sangat sedikit dan tidak semua tamu mendapatkan bagian.
Saat warga sedang berada di rumah Pak Kikir, seorang nenek tua datang memohon sedikit nasi. Tapi Tuan Kikir tidak mau memberikannya dan justru menyuruh si nenek tua pergi.
Kejadian itu dilihat oleh anak Pak Kikir. Kemudian, ia menyusul si nenek dan memberikan sebungkus nasi.
Nenek itu sangat berterima kasih dan mendoakan anak Pak Kikir agar hidupnya mulia. Ia juga berpesan bahwa nanti malam saat hujan mulai turun, anak Pak Kikir sebaiknya segera pergi dari desa dan jangan memberitahu siapapun sebelum nanti malam.
Nenek itu juga berpesan pada anak Pak Kikir untuk mengajak semua warga desa. Namun ia tidak mau memberitahu alasan di balik pesan si nenek itu.
Ternyata malamnya, hujan mulai turun. Anak Pak Kikir pun mengajak ayahnya meninggalkan desa, seperti pesan di nenek.
Namun Pak Kikir tidak mau mempercayai perkataan anaknya dan menolak meninggalkan desa. Ia justru berpikir meninggalkan rumah bisa membuat hartanya dijarah.
Karena ayahnya menolak, anak Pak Kikir pun memilih untuk memberi tahu warga desa dengan memukul kentongan. Ia mengajak warga meninggalkan desa.
Nenek tadi muncul dan menyuruh warga desa meninggalkan desa. Semua warga pun menurut dan segera meninggalkan desa menuju ke bukit, kecuali Pak Kikir yang tidak mau meninggalkan hartanya di rumah.
Baca Juga: Simak Asal-usul Pulau Nusa serta Buleleng dan Singaraja di Video Ini
Hujan semakin deras dan kilat menyambar-nyambar, perlahan-lahan air hujan mulai membanjiri desa dan airnya semakin tinggi. Pak Kikir pun panik meminta tolong.
Namun, tidak ada orang lain lagi di sana dan ia pun tenggelam bersama hartanya.
Keesokan harinya, warga desa melihat desanya tenggelam menjadi danau dari puncak bukit. Mereka pun segera mencari lahan baru untuk tempat tinggal.
Para warga itu mengangkat anak Pak Kikir menjadi pemimpin desa.
Di desa yang baru, anak Pak Kikir membagikan lahan secara adil pada warga. Warga pun juga mematuhi anak Pak Kikir dan bergotong royong membangun saluran irigasi.
Semakin lama, desa itu punya banyak sawah yang subur dan saluran irigasi.
Desa itu dikenal dengan nama Desa Anjuran, karena penduduknya mematuhi anjuran pemimpinnya.
Karena sistem pengairan yang baik di sana, desa itu kemudian bernama Cianjur. Karena “ci” dalam bahasa Sunda artinya adalah air.
Baca Juga: Asal-usul Pulau Nusa di Kalimantan Tengah, Materi Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com