Dongeng Anak: Kurcaci di Taman Bunga #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Rabu, 28 Oktober 2020 | 19:00 WIB
Dongeng Anak: Kurcaci di Taman Bunga #MendongenguntukCerdas (Dok. Majalah Bobo)

Pep menggelengkan kepala. "Tidak. Bangsa kami tidak suka bertemu manusia. Menurut kami, manusia itu kejam. Gara-gara manusialah bangsa kami pindah dari hutan yang sudah lama kami tempati. Mereka suka menebang pohon sembarangan. Juga berburu sembarangan. Sehingga tidak ada sudut yang aman lagi di hutan kami. Karena itu kami pindah ke taman bunga ini."

"Tapi tidak semua manusia jahat," protes Elena."Aku tahu," kata Pep sambil tersenyum. "Kami kenal ibumu. Ia baik, selalu merawat bunga-bunga ini. Kami juga membantu merawat taman ini untuknya."

"Kau pernah bertemu ibuku?"“Tidak. Kami masih takut terlihat oleh manusia," ujar Pep."Lalu kenapa kau mau dilihat olehku?" tanya Elena heran.

Pep menunduk. "Karena aku Kebetulan mendengar perkataanmu. Bahwa taman ini akan dibongkar. Tolong cegah ayahmu."

Elena bingung. "Tapi aku hanya anak kecil. Aku tidak bisa apa-apa. Lagi pula, aku selalu sedih jika berada di sini karena selalu teringat ibuku."Pep melompat berdiri. "Ibumu sangat menyayangi taman ini. Ia akan sangat senang jika kau bisa merawat kebun ini untuknya." Elena ragu-ragu.

"Jangan biarkan kenangan akan ibumu hilang begitu saja," kata Pep lagi. "Memang akan sedih bila teringat pada ibumu. Tapi kenanglah hari-hari bahagia bersamanya. Tidak semua anak memiliki ibu sebaik ibumu. Kenangannyalah yang harus kamu jaga baik-baik. Jangan biarkan hatimu bersedih, Elena."

Baca Juga: Rangkuman Sumpah Pemuda: Tokoh Penting dan Sejarah Sumpah Pemuda, Belajar dari Rumah SD Kelas 4-6