Inilah Alasan Mengapa Penari Soya-Soya Tidak Memakai Riasan Muka

By Sarah Nafisah, Jumat, 6 November 2020 | 08:00 WIB
Tari Soya-Soya menampilkan nilai dan sikap pantang menyerah (Kompas Images/Andrean Kristianto)

Alasan Mengapa Penari Soya-Soya Tidak Memakai Riasan Muka

Tarian soya-soya adalah tarian perang yang menceritakan tentang peperangan dan kemarahan masyarakat Maluku Utara.

Tarian ini berasal dari Pulau Kayoa, yaitu salah satu pulau yang terletak di Halmahera Selatan. Namun akhirnya menyebar ke seluruh Maluku Utara.

Terciptanya tarian soya-soya dilakukan secara spontan karena kemarahan masyarakat Maluku saat Sultab Babullah diculik dan dibunuh oleh VOC.

Kostum yang digunakan untuk menarikan tarian soya-soya terbilang unik. Selain menggunakan kemeja, celana, selempang, dan topi bernama tuala lipat, penari soya-soya juga menggunakan rok berlapis dengan 4 warna, lo.

Selain itu penari soya-soya juga memakai ngana-ngana di tangan kanan dan salawaku di tangan kiri.

Keduanya dipegang sebagai gambaran ornamen saat di masa perang.

Lalu apa alasan mengapa penari soya-soya tidak memakai riasan muka?

Ternyata hal ini disebabkan karena seluruh penari soya-soya adalah laki-laki. Jadi, tidak diperlukan pemakaian riasan untuk menampilkan tarian khas Maluku Utara ini.

Baca Juga: Rahasia Membuat Olahan Pare Lezat Tanpa Rasa Pahit, Ternyata Hanya Perlu Hilangkan Bagian Ini