Ada Dua Orang Bernama Douwes Dekker yang Berjasa pada Indonesia

By Sylvana Toemon, Minggu, 15 November 2020 | 11:30 WIB
Ernest Douwes Dekker yang dikenal juga sebagai Danudirja Setiabudhi. (Public domain)

Di perkebunan inilah rasa kebangsaannya tergugah karena melihat ketidakadilan yang dialami rakyat yang terjajah.

Dalam gerakan perjuangan kebangsaan itulah ia mengganti namanya menjadi Danudirja Setiabudhi.

Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan organisasi politik Indische Partij. Mereka bertiga dikenal sebagai Tiga Serangkai.

Baca Juga: Sam Ratulangi, Pahlawan Nasional yang Bergelar Doktor Lulusan Swiss

Eduard Douwes Dekker Alias Multatuli

Eduard Douwes Dekker dilahirkan di Amsterdam, Belanda, tanggal 2 Maret 1820.

Saudara laki-lakinya adalah kakek dari Ernest Douwes Dekker.

Eduard Douwes Dekker datang ke Hindia Belanda menumpang kapal yang dipimpin oleh ayahnya sebagai kapten kapal.

Di Tanah Air, Eduard Douwes Dekker pernah tinggal di beberapa tempat.

Hati nuraninya terusik saat melihat kerja rodi (kerja paksa) yang dilakukan rakyat di Lebak, Banten.

Pengalamannya itu kemudian menjadi inspirasi baginya untuk menulis.

Beliau menulis novel berjudul Max Havelaar dengan nama pena Multatuli saat kembali ke Eropa.