Bobo.id - Hewan peliharaan bisa menjadi teman bermain yang seru di rumah, teman-teman.
Dalam memelihara kucing, bukan hanya makanannya saja yang perlu kita perhatikan, lo!
Cara merawat dan memelihara kucing juga perlu diperhatikan, lo!
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemilik kucing, nih.
Kesalahan yang sering dilakukan pemilik kucing itu bisa membuat kucing merasa tidak nyaman atau bahkan mengganggu kesehatannya.
Wah, siapa tahu kita tidak sadar melakukan kesalahan itu juga, teman-teman.
Yuk, kita cari tahu kesalahan apa saja yang bisa dilakukan pemilik kucing agar tidak melakukannya pada kucing di rumah!
Baca Juga: Berbagai Mitos Mengenai Hewan, Mana yang Benar? Yuk, Ketahui Mitos dan Fakta Hewan!
7 Kesalahan Memelihara Kucing Dilakukan Pemilik Kucing
1. Hanya Menggunakan 1 Kotak Pasir
Bersumber dari Reader’s Digest, pemerhati perilaku kucing Mieshelle Nagelschneider mengatakan bahwa di alam liar kucing suka memisahkan tempat untuk buang air kecil dan buang air besar.
Nah, sebaiknya di rumah kita memiliki dua kotak pasir, masing-masing untuk kucing buang air kecil dan untuk kucing buang air besar.
Menurut Mieshelle, jika hanya ada satu kotak pasir, kucing bisa buang air kecil di tempat lain di rumah.
Jika kita punya dua ekor kucing, setidaknya ada tiga kotak pasir di rumah, teman-teman.
Mieshelle juga menyebutkan bahwa sebaiknya kotak pasir di rumah diletakkan di beberapa tempat berbeda di rumah. Terutama jika ada beberapa ekor kucing di rumah kita.
Ini perlu dilakukan karena kucing termasuk hewan yang suka menandai wilayah kekuasaannya.
Jika beberapa kucing di rumah berebut kotak pasir, ini bisa membuat mereka tidak akur satu sama lain.
2. Tidak Rutin Membersihkan Kotak Pasir
Selain menyediakan kotak pasir yang cukup, kita juga harus rajin membersihkan kotoran kucing dari kotak pasir serta mengganti pasir yang sudah kotor.
Sebabnya, kalau kita tidak membersihkan kotak pasir dengan segera, kucing akan mencari tempat lain untuk buang air, teman-teman.
Lebih baik kita membersihkan kotak pasir secara rutin setiap hari.
Di alam liar, kucing menutupi kotorannya agar aromanya tidak tercium oleh pemangsa.
Di rumah, kucing tetap memiliki insting untuk mengubur kotorannya di kotak pasir, namun biasanya aromanya tidak terlalu tertutup. Sehingga penting untuk kita membersihkannya setiap hari.
3. Tidak Memahami Sifat Kucing
Kucing merupakan hewan yang mandiri, jika dibandingkan dengan anjing.
Karenanya, kadang-kadang kucing tidak menurut ataupun menunjukkan rasa sayangnya seperti anjing.
Di sisi lain, meskipun kucing merupakan hewan soliter yang mandiri, kita juga perlu menunjukkan perhatian pada kucing.
Jika kucing meminta ditemani, ini artinya ia merasa nyaman pada kita, namun kucing tidak melakukannya sebagai insting, seperti seekor anjing.
Selain memahami sifatnya, kita juga perlu memerhatikan perilaku dan naluri alami kucing agar bisa menyesuaikan kebiasaannya dengan hal yang ada di rumah.
4. Tidak Memberikan Vaksin Kucing
Meskipun kucing kita dipelihara di dalam rumah, bukan berarti kucing bisa bebas dari penyakit, teman-teman.
Kucing yang tidak dibiarkan keluar rumah juga bisa terserang penyakit. Sehingga kita harus memeriksakan kondisi kucing pada dokter hewan, dan memberinya vaksin sesuai kebutuhannya.
Selain vaksin, sebaiknya kita juga memeriksakan dan membasmi kutu kucing dan cacing di ususnya setiap tiga bulan sekali di dokter hewan, jika kucing selalu keluar rumah.
Namun jika kucing tidak keluar rumah, ini bisa dilakukan enam bulan sekali.
Baca Juga: 5 Penyebab Mengapa Kucing Tidak Mau Makan, Salah Satunya Karena Kucing Stres
5. Kurang Memerhatikan Tanaman di Dalam Ruangan
Di rumah, mungkin ibu atau ayah suka merawat tanaman di dalam ruangan.
Namun, jangan sampai salah memilih tanaman karena kucing suka mendekati atau bahkan mengunyah tanaman.
Apabila tanaman yang dipilih tidak aman bagi kucing, maka bisa membuat kucing iritasi, mengalami gangguan mulut, muntah, atau hingga mengalami gangguan organ tubuh.
Bahkan, ada beberapa jenis tanaman hias yang bisa beracun bagi kucing, meski ia hanya minum air di vas tanaman itu.
Jika ingin memelihara tanaman di dalam rumah, pastikan tanaman itu aman, tidak beracun, dan letaknya tidak terjangkau oleh kucing.
Baca Juga: Ini 5 Tanaman Hias yang Aman Dirawat di Rumah jika Memelihara Kucing dan Anjing, Apa Saja, ya?
6. Tidak Melatih Kucing
Meski kucing memiliki insting hewan dan perilakunya masing-masing.
Bukan berarti kita tidak perlu melatihnya, lo.
Misalnya melatih kucing untuk makan atau buang air dengan tertib.
Sebelum melatih kucing, kita juga perlu membangun hubungan yang baik dengan kucing, supaya ia tidak menganggap kita sebagai ancaman.
Berbeda dengan melatih anjing yang menggunakan perintah sederhana dan jelas, untuk melatih kucing yang pertama kali harus dilakukan adalah mendapatkan kepercayaan kucing.
Caranya adalah dengan bermain dengan kucing, kemudian mengajarinya pelan-pelan dan lembut, dengan cara membenahi ketika kucing melakukan hal yang salah.
Baca Juga: Bolehkah Memandikan Kucing yang Baru Lahir? Ini yang Harus Dilakukan saat Merawat Bayi Kucing
7. Terus Memberi Makan Kucing Sampai Kegemukan
Biasanya kucing akan mengeong di dekat tempat makannya saat lapar dan meminta makan.
Namun, kadang-kadang juga melakukannya meski tidak lapar.
Nah, kalau setiap kucing mengeong kita memberinya makan, ini bisa berisiko menyebabkan kucing mengalami kegemukan atau obesitas.
Meskipun kucing yang gembul itu menggemaskan, namun berat kucing juga harus dijaga kesehatannya.
Menjaga berat badan kucing penting agar kita bisa mencegah risiko ia terkena penyakit lainnya.
Kondisi obesitas pada kucing bisa membuat kucing sulit bernapas, sulit buang air besar, dan membuat dokter hewan sulit mendeteksi jika ia memiliki masalah kesehatan.
Jadi, sebaiknya kita menanyakan pada dokter hewan berapa berat badan yang ideal untuk kucing kita, agar tidak berlebihan dan tidak kurang.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com