Bobo.id - Dalam materi kelas 5, tema 7, subtema 1, teman-teman belajar tentang peristiwa masa penjajahan di Indonesia, salah satunya tentang tanam paksa.
Apakah teman-teman tahu apa itu sistem tanam paksa?
Sistem tanam paksa merupakan salah satu sistem yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia.
Lalu, apa pengaruh sistem tanam paksa pada kehidupan rakyat Indonesia?
Simak penjelasan kunci jawabannya, yuk!
Apa Itu Sistem Tanam Paksa?
Sistem tanam paksa adalah sistem yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda, pada masa kepemimpinan Johannes Van Den Bosch.
Sistem tanam paksa disebut cultuurstelsel. Pada tanam paksa, rakyat diwajibkan menanam tanaman tertentu yang bisa diekspor, seperti kopi, tebu, lada, kelapa, dan tembakau. Kemudian, hasil panennya akan diserahkan pada pemerintah kolonial Belanda.
Sistem tanam paksa awalnya dilakukan di Jawa, kemudian dikembangkan di daerah luar Jawa.
Misalnya, di Sumatra, masyarakat yang sudah menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan hasil panennya pada pemerintah kolonial Belanda.
Perbedaan Tanam Paksa dan Kerja Paksa
Mungkin teman-teman pernah mendengar tentang sistem kerja paksa yang juga diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun, ada perbedaan antara kerja paksa dan tanam paksa.
Sistem kerja paksa disebut rodi, dan diterapkan pada masa kepemimpinan Herman W. Daendels.
Pada sistem kerja paksa rakyat diwajibkan bekerja membangun prasarana untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Penyimpangan Sistem Tanam Paksa dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Rakyat Indonesia
Dalam pelaksanaan sistem tanam paksa, banyak terjadi penyimpangan, teman-teman.
Penyimpangan sistem tanam paksa itu antara lain:
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor, sehingga tidak sempat mengerjakan sawah dan ladangnya sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu seperlima tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa melebihi waktu tanam padi (tiga bulan), sebabnya tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
6. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali pada rakyat ternyata tidak dikembalikan pada rakyat.
7. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat atau petani.
Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 2, Reaksi Rakyat Indonesia Menyambut Proklamasi Kemerdekaan
Pengaruh dari sistem tanam paksa ini memberatkan rakyat Indonesia, teman-teman.
Akibat dari penyimpangan-penyimpangan pada tanam paksa itu, antara lain:
- Banyak tanah terbengkalai dan panen gagal
- Rakyat semakin menderita
- Wabah penyakit merajalela
- Bahaya kelaparan di beberapa daerah, sehingga rakyat harus mengungsi ke daerah lain dan menyebabkan kematian dan jumlah penduduk menurun
Karena pengaruhnya terhadap rakyat Indonesia ini, tanam paksa akhirnya dihapus secara bertahap oleh pemerintah kolonial Belanda.
Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa ini adalah Eduard Douwes Dekker yang juga dikenal dengan nama Multatuli.
Sumber: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas V Tema 7 , Edisi Revisi 2017 dan Berbagai Sumber
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com