Paus Pilot Terdampar di Madura, Mengapa Sering Ada Hewan Laut yang Terdampar di Tepi Pantai?

By Tyas Wening, Senin, 22 Februari 2021 | 18:00 WIB
Ilustrasi paus pilot (Image by Ursula Di Chito from Pixabay )

Bobo.id - Beberapa hari lalu, ditemukan puluhan paus pilot sirip pendek yang terdampar di Pantai Modung, Madura, Jawa Timur.

Total paus pilot yang terdampar di Pantai Modung berjumlah 52 ekor dan tiga ekor di antaranya masih hidup.

Paus pilot yang masih hidup ini kemudian dikembalikan ke laut, sedangkan yang mati dikubur di pantai.

Berita mengenai terdamparnya puluhan paus pilot tentunya bukan satu-satunya kasus paus terdampar di tepi pantai.

Baca Juga: Tips Mengasah Kreativitas selama School From Home dari Anchor Boneeto 'Smart Parent Happy Kids' bersama Majalah Bobo

Di Indonesia dan negara-negara lain juga pernah ditemukan hewan-hewan laut yang terdampar di tepi pantai, seperti penyu, paus kepala kotak, hingga lumba-lumba.

Bahkan pernah ada jasad paus bungkuk yang ditemukan terdampar di wilayah hutan mangrove di Amazon, lo.

Ada berbagai penjelasan mengenai mengapa hewan-hewan laut sering terdampar di tepi pantai, nih.

Berbagai Penyebab Hewan Laut Terdampar

Mulai dari hewan kecil seperti ubur-ubur, penyu, hingga hewan besar seperti paus kepala kotak pernah ditemukan terdampar di tepi pantai.

Hewan-hewan ini ditemukan dalam kondisi yang berbeda-beda, ada yang masih hidup, ada juga yang sudah mati.

Beberapa hewan laut dikenal memiliki sistem navigasi yang baik, seperti paus yang menggunakan suaranya sebagai sistem navigasi di laut.

Namun mengapa hewan-hewan ini bisa terdampar di tepi pantai, ya?

Menurut para ahli, ada berbagai alasan yang menyebabkan hewan-hewan laut bisa terdampar di pantai, nih.

Baca Juga: Seorang Fotografer Menemukan Penguin Berbulu Kuning, Apa yang Menyebabkan Bulunya Berwarna Kuning, ya?

1. Sistem Sonar Kapal Mengacaukan Navigasi Paus

Sistem sonar kapal laut bisa mengacaukan gelombang sonar paus (MaxPixel's contributors)

Paus memiliki sistem sonar yang membantu mereka untuk menemukan arah saat berenang di laut.

Sistem navigasi ini kemudian digunakan pada kapal-kapal besar untuk menentukan arah juga.

Sayangnya, sistem sonar ini mengganggu sistem sonar alami yang dimiliki oleh paus.

Akibatnya, paus tidak bisa menemukan jalur atau arah yang tepat saat berenang atau saat mencari makan.

Hal ini dapat menyebabkan paus kehilangan arah dan terdampar di sekitar tepi pantai karena sistem navigasi mereka yang kacau.

2. Sakit atau Mengalami Luka

Alasan kedua mengapa paus dan lumba-lumba sering ditemukan terdampar adalah karena mereka sakit atau mengalami luka.

Sakit atau luka yang dialami oleh hewan-hewan laut ini menyebabkan mereka jadi kelelahan, bahkan kekurangan gizi.

Akibat mengalami sakit atau luka, hewan laut bisa saja sudah mati di laut dan terbawa ke tepi pantai oleh arus air.

Baca Juga: Kocak dan Bikin Gemas, Anjing dan Pemiliknya Berfoto Mengikuti Pose Lukisan Ternama, Ada Lukisan Karya Van Gogh!

3. Perubahan Suhu Air Laut

Lumba-lumba (pixabay)

Perubahan suhu air laut menjadi lebih hangat juga menjadi faktor lain banyak hewan laut yang ditemukan terdampar di tepi pantai.

Air laut yang semakin hangat akan memengaruhi pergerakan mangsa beberapa hewan laut.

Pergerakan mangsa ini kemudian tentu diikuti oleh predatornya, salah satunya adalah paus.

Mangsa yang mungkin saja berakhir di pantai akan membuat paus sebagai predatornya berada di tepi pantai dan tidak bisa kembali ke laut, hingga terdampar.

Tonton video ini juga, yuk!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com