1. Perbedaan Waktu Siang dan Malam
Adanya pergantian siang dan malam yang terjadi di belahan Bumi terjadi akibat rotasi Bumi, yaitu ketika Bumi berputar pada porosnya.
Namun lamanya waktu yang terjadi pada saat siang dan malam merupakan akibat revolusi Bumi, yang disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dan revolusi.
Nah, ketika Bumi berevolusi, letak Bumi bisa berada di titik apotema, yaitu titik terjauh Bumi dengan Matahari, maupun hipotema, yaitu titik terdekat Bumi dengan Matahari.
Perbedaan waktu lamanya siang dan malam ini dapat dibagi menjadi tiga waktu periode, yaitu 21 Maret - 23 Desember, 23 September - 21 Maret, dan 21 Maret - 23 September.
Pada setiap periode waktu ini, terjadi berbagai peristiwa yang berbeda, misalnya saja kutub selatan yang mengalami malam hari selama 24 jam, atau durasi waktu siang dan malam menjadi sama di seluruh belahan Bumi.
Baca Juga: Inilah Fungsi dan Manfaat Energi Matahari bagi Kehidupan di Bumi
2. Terjadi Perubahan Musim
Akibat revolusi Bumi yang selanjutnya adalah adanya perubahan musim di Bumi, nih, teman-teman.
Perubahan musim yang terjadi di Bumi bukan disebabkan oleh jarak antara Bumi dan Matahari, tapi karena adanya kemiringan sumbu Bumi.
Musim panas yang terasa lebih hangat dari musim dingin disebabkan karena sinar Matahari bersinar lebih terik dibandingkan saat musim dingin.
Selain itu, meski memiliki empat musim, negara di bagian Bumi selatan dan utara dan selatan mengalaminya dalam waktu yang berbeda.
Misalnya saja, Amerika Serikat yang terletak di utara akan mengalami musim dingin di buan Desember, sedangkan di Australia yang berada di selatan sedang mengalami musim panas di bulan yang sama.
(Penulis: Avisena Ashari/Tyas Wening)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com